Palembang (ANTARA News) - Semua jasad korban speedboat tenggelam di perairan Tanjung Serei pada Rabu (3/1) yang berjumlah 13 orang sudah ditemukan oleh tim gabungan pada Jumat pagi setelah melakukan pencarian selama tiga hari.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara di Palembang, Jumat, dalam konferensi pers, mengatakan, dari 55 penumpang speedboat Awet Muda itu diketahui 13 diantaranya tenggelam dan pada hari itu juga, dua jasad penumpang bisa ditemukan yang diketahui Margono (37 tahun) dan Bunga (9 tahun).

Kemudian pada Jumat (5/1) sebanyak 11 korban berhasil ditemukan tim gabungan dari Basarnas, Polda, Polres Banyuasin dan dibantu masyarakat setempat.

"Semua korban yang berhasil ditemukan dibawa ke RS Bhayangkara untuk dicocokkan datanya. Dari 11 korban ini, baru ada dua orang penumpang yang teridentifikasi yakni Suhendri (31 tahun) dan Sofiah," kata dia.

Jasad Suhendri diidentifikasi melalui kecocokan primer dan sekunder data antemortem dan setelah meninggal yakni sidik jari e-ktp juga atas nama Suhendri. Selain itu ditemukan juga cincin di jari manis kiri berwarna keemasan dimana juga menempel batu cincin berwarna biru bentuk segi empat. Korban mengenakan kemeja garis-garis

Sementara untuk satu orang penumpang lainnya yakni Sofiah Irwandi teridentifikasi dari sidik jari dan e-KTP serta SIM card handphone yang melekat di bajunya.

Untuk sembilan orang penumpang lainnya, masih akan melalui proses pemeriksaan primer dan sekunder di RS Bhayangkara Palembang.

"Diupayakan maksimal dalam waktu satu hari ini pemeriksaan selesai dan korban dapat diidentifikasi sehingga bisa diserahkan kepada keluarga korban. Secepatnya diidentifikasi akan kami umumkan, sekarang masih dalam proses identifikasi dan visum," kata dia.

Ia mengungkapkan, berdasar informasi dari para penumpang yang selamat, mereka menyelamatkan diri setelah berpegangan di jeriken minyak yang mengapung. Selain itu juga ada sebagian penumpang yang berenang hingga ke tepi sungai.

Dari kejadian itu, serang (nakhoda) speedboat Adi (26 tahun) berhasil kabur. "Kernet serang sudah diamankan. Kita akan terus mengejar serang-nya. Kami akan meminta pertanggungjawaban dari serang tersebut karena dinilai lalai," kata dia.

Ia menjelaskan bahwa serang tidak melengkapi dengan alat keselamatan, serta mengendarai dengan kecepatan yang tidak seharusnya. Terkait dengan kapasitas speedboat sendiri, sejauh ini masih standar karena kapasitas speedboat yakni 70-80 orang penumpang, dan kali ini speedboat diisi oleh 55 orang.

Dari kejadian tersebut, sejumlah bantuan sudah berdatangan untuk para keluarga korban. Jasa Raharja memberikan santunan Rp50 juta per orang dan Kementerian Sosial memberikan bantuan santunan Rp15 juta per orang.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018