Surabaya (ANTARA News) - Pasien penyakit difteri yang dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya kembali bertambah setelah ada satu pasien positif difteri berasal dari Tulangan, Sidoarjo, yang dirawat pada, Minggu (10/12) malam.

Ketua Divisi Infeksi Anak RSUD dr Soetomo, dr Dominicus Husada SpA(K) di Surabaya, Senin, mengatakan, dengan masuknya satu pasien, sekarang RSUD dr Soetomo merawat empat pasien difteri yang semuanya anak-anak.

"Ada satu lagi pasien usia 3 tahun dari Sidoarjo yang positif difteri. Kondisinya awal masuk hampir sama dengan sebelumnya. Saat ini total ada empat pasien yang dirawat di sini," kata dia.

Dominicus mengatakan bahwa keempat pasien difteri kondisinya cukup baik. Meski demikian, pihaknya tidak serta merta melepas pasien difteri begitu saja. Perlu adanya perawatan intensif agar penyakit tersebut tidak menular ke pihak keluarga dan kerabat dekatnya.

"Kami akan melanjutkan pengobatan agar sebelum pasien telah dinyatakan negatif itu tidak boleh punya potensi menular," tuturnya.

Dia melanjutkan, seseorang bisa bebas dari penyakit difteri apabila sudah diimunisasi sampai tiga kali. Namun, hal itu hanya cukup untuk 18 bulan lamanya.

"Artinya, pada 18 bulan ke atas itu harus melakukan pengulangan imunisasi. Kalau usia sudah menginjak 20 tahun minimal harus enam kali imunisasi," ujarnya.

Dikatakan Dominicus bahwa kasus difteri di Jatim relatif tinggi. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak mau imunisasi. Hal itu harus menjadi PR bersama.

Dominicus membenarkan ditetapkannya difteri di Jatim sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Itu tujuannya agar Jatim jangan sampai ada pasien lagi," ujarnya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017