Bandung (ANTARA News) - Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menanggapi ancaman dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang akan menarik dukungan dari koalisi, jika tetap menggelar konvensi untuk menentukan siapa sosok pendampingnya.

"Dalam politik mah selalu ada dinamika. Kita komunikasikan dengan lebih baik dan lebih rasional," ujar pria yang akrab disapa Emil ini di Bandung, Jumat.

Menurutnya, dinamika-dinamika yang tengah berkembang ini akan terus dikomunikasikan dengan seluruh pihak agar mendapat titik kesepahaman.

Hingga saat ini, Emil masih belum menentukan siapa nama calon wakil yang akan mendampinginya. Emil dianggap tidak menunjukkan sikap tegas memilih salah satu pasangan.

"Intinya dinamika-dinamika pertemuan ini terus dikomunikasikan. Kalau satu memaksakan kepada yang lain, kalau yang lainnya tidak menerima tidak akan ada titik temu," katanya.

Rencananya, Emil akan menggelar semacam forum musyawarah bersama tokoh-tokoh Jawa Barat dalam waktu dekat. Dalam forum tersebut ia akan meminta masukan-masukan mengenai siapa sosok calon yang dianggap cocok.

"Jadi yang tokoh Jawa Barat itu forum untuk memberikan opini-opini tambahan, agar saya mengambil keputusan itu betul-betul multidimensi dan menguatkan cara pemilihan pasangan," katanya.

Sementara desakan dari NasDem yang meminta Emil segera menggelar pertemuan khusus bersama seluruh partai koalisi, kata dia, pertemuan tersebut harus melibatkan DPP masing-masing.

Jika menggelar pertemuan dengan para ketua di level provinsi tidak akan membuat suatu keputusan mutlak. Terlebih, pihak yang ngambil keputusan tetap berada di level DPP.

Selain itu, kata Emil, permasalahan tidak berhenti di sana, untuk mempertemukan seluruh ketua DPP partai koalisi terbilang cukup sulit, mengingat kesibukan yang dimiliki masing-masing pihak.

"Paling bertemu di level provinsinya saja. Tapi di level provinsi juga bukan pengambil keputusan, jadi memang mempertemukan semuanya tidak sesederhana," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017