Kami sudah mengimbau kepada petani untuk tidak menjual seluruh hasil panennya. Tapi harus ada (padi) yang mereka simpan, misalnya 2-3 kuintal hingga musim panen berikutnya. Itu perlu dilakukan untuk antisipasi musim paceklik."
Karawang (ANTARA News) - Dinas Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengimbau petani menyisihkan hasil panen padi mereka agar tidak kesulitan dalam menghadapi musim paceklik.

Kepala Dinas Pangan Karawang Kadarisman, di Karawang, Selasa, mengatakan, saat ini harga gabah kering panen di Karawang cukup tinggi, mencapai Rp5.400-5.500 per kilogram.

Tetapi saat harga gabah tinggi, produktivitas mengalami penurunan. Kondisi itu terjadi akibat tingginya serangan organisme pengganggu tanaman jenis hama wereng.

"Kami sudah mengimbau kepada petani untuk tidak menjual seluruh hasil panennya. Tapi harus ada (padi) yang mereka simpan, misalnya 2-3 kuintal hingga musim panen berikutnya. Itu perlu dilakukan untuk antisipasi musim paceklik," katanya.

Ia mengatakan, untuk beberapa daerah, petani sudah melakukan pola simpan padi tersebut, sebagai cadangan mereka di musim paceklik.

"Sudah ada yang mengikuti pola seperti itu. Misalnya ada petani yang punya lahan 1 hektare dalam empat petakan sawah. Dua petakan ini untuk mereka jual dan dua petakan lagi sudah mereka pastikan untuk kebutuhan hidup mereka.

Hal tersebut sudah dilakukan beberapa petani, dan diharapkan seluruh petani di Karawang melakukan penyimpanan padi atau tidak menjual seluruh padi hasil panen mereka.

Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017