Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendukung rencana Presiden Indonesia yang ingin membangun jalur rel ganda kereta api Sukabumi-Bogor untuk menunjang kebutuhan masyarakat terhadap transportasi massal.

"Rencananya pembangunan double track ini mulai dilakukan tahun ini, sesuai yang dikatakan Presiden Jokowi saat mengunjungi Sukabumi dengan cara naik kereta api dari Bogor," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik kepada wartawan di Bandung, Senin.

Ia menuturkan, Pemerintah Provinsi Jabar tentu menyambut baik akan dibangunnya rel kereta api jalur ganda pada jalur Bogor-Sukabumi, dan pengoperasian kembali jalur kereta api Sukabumi-Cianjur-Padalarang.

Ia menyampaikan, rute Sukabumi-Bogor merupakan jalur ramai yang dilintasi Kereta Api Pangrango atau jurusan Stasiun Bogor Paledang - Stasiun Sukabumi.

Menurut dia, pembangunan rel ganda di jalur tersebut sangat tepat untuk menunjang kebutuhan masyarakat terhatap transportasi massal berupa kereta api.

"Selama ini kereta dibutuhkan untuk angkutan orang dan barang," katanya.

Ia menambahkan, jalur kereta api yang masih beroperasi yakni Sukabumi-Cianjur, di jalur itu terdapat Kereta Api Siliwangi yang setiap harinya melakukan empat kali perjalanan.

Kereta Api Siliwangi, lanjut dia, merupakan angkutan perintis yang memiliki jarak tempuh sepanjang 38 kilometer dan mampu mengangkut 472 penumpang untuk satu kali perjalanan.

Selain jalur itu, kata dia, Presiden Jokowi juga menginginkan jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Cianjur dapat tersambung kembali ke jalur Bandung lintas Padalarang.

Namun jalur yang menghubungkan Bandung itu, menurut Dedi, terdapat beberapa kendala jalur yang harus diperbaiki, seperti jembatan di Ciranjang dan badan rel di Cipatat yang terdampak longsoran tanah.

"Pak Presiden inginnya jalur kereta api dari Cianjur yang awalnya dari Bogor dan Sukabumi ini tersambung kembali dengan jaringan kereta api Bandung, yaitu menghidupkan kembali jalur Cianjur-Padalarang," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017