Nairobi (ANTARA News) - Delapan siswi Kenya tewas dan 10 lainnya dirawat di rumah sakit setelah asrama sekolah mereka di Nairobi terbakar api pada Sabtu dini hari, kata seorang pejabat pemerintah.

Penyebab kebakaran belum diketahui. Sementara itu, pemerintah meminta Sekolah Putri Moi ditutup selama dua pekan untuk kepentingan penyelidikan, kata Menteri Pendidikan Fred Matiangi kepada para wartawan ketika ia mengunjungi sekolah tersebut.

"Api muncul di sekolah pada jam 02.00 pagi di salah satu asrama," kata Matiangi.

Ia mengatakan sekolah, yang memiliki 1.200 siswi, itu merupakan "salah satu sekolah terbaik di negara ini dan ... (salah satu) yang kita banggakan."

Menurut pernyataan yang dikeluarkan kementerian pendidikan pada Sabtu petang, jumlah korban tewas telah meningkat dari tujuh menjadi delapan.

Salah seorang murid berusia 16 tahun di sekolah itu, Daniella Maina, mengatakan kepada Reuters, "Kami sedang tidur dan seorang murid membangunkan kami dan mengatakan asrama kami terbakar. Kami diselamatkan oleh beberapa guru."

Kebakaran yang terjadi pada masa lalu telah menewaskan puluhan murid di asrama sekolah.

Pada 2001, sebanyak 58 murid laki-laki tewas dalam kebakaran di asrama Sekolah Menengah Pertama Kyanguli di luar Nairobi. Pada 2012, delapan siswa tewas di sekolah di Kecamatan Homa bay di Kenya barat.

Kelalaian menyangkut standar keselamatan serta prosedur keadaaan darurat yang buruk dianggap sebagai penyebab kebakaran di sekolah-sekolah. Faktor-faktor yang sama dianggap sebagai penyebab beberapa tragedi lainnya, seperti runtuhnya gedung rumah susun di Nairobi pada Mei yang menewaskan hampir 50 orang.

Kepolisian Kenya belum menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar soal kebakaran Sabtu pagi itu.

(Uu.T008)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017