Batam (ANTARA News) - Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengatakan segera menggelar rapat untuk mencari solusi angkutan mudik ke Natuna mengingat kapal milik PT Pelni yang biasa melayani Natuna dialihkan ke Pontianak, Kalimantan Barat.

"Kami akan segera cari solusinya karena sudah mendesak. Di sini (Kepri) ada banyak kapal termasuk niaga. Sejumlah KRI juga disiagakan di Kepri, jadi bisa digunakan untuk mengangkut pemudik," kata Nurdin usai rapat koordinasi dengan berbagai pihak di Polda Kepri, Batam, Rabu.

Ia mengatakan, kebutuhan angkutan untuk masyarakat yang akan mudik ke Natuna sangat mendesak mengingat tidak banyak pilihan yang bisa digunakan untuk Mudik Lebaran.

"Kami akan upayakan ada kapal pengganti untuk melayani rute itu," kata dia.

Nurdin mengatakan, tahun sebelumnya masyarakat Natuna yang hendak mudik juga sempat menggunakan KRI karena ketiadaan kapal lain.

"Jadi jika tidak ada kapal lain, KRI menjadi salah satu pilihan. Kami akan koordinasi dengan TNI kalau memang harus menggunakan KRI," kata Nurdin.

Nurdin memastikan semua masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman di Natuna untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah tahun ini.

"Jika sudah ada solusi maka segera akan kami sampaikan. Agar masyarakat yang ingin mudik bisa segera diberangkatkan," kata Nurdin.

Selama ini selain menggunakan jalur laut, masyarakat Natuna bisa menggunakan transportasi udara melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

Dari Batam terdapat dua maskapai yang melayani penerbangan ke Natuna yaitu Sriwijaya Air dua kali sepekan dan Wings Air tiga kali sepekan. Jumlah kursi yang disediakan maskapai tersebut sangat terbatas mengingat pesawat yang digunakan relatif kecil.

General Manager Operasional Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso mengatakan untuk melayani pemudik Sriwijaya Air mengajukan enam jadwal tambahan.

"Sriwijaya sudah mengajukan tambahan penerbangan ke Natuna untuk 16, 23, dan 30 Juni. Serta 7, 14, 21 Juli 2017," kata Suwarso.

Pewarta: Larno
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017