Surabaya (ANTARA NEws) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), mengumumkan bahwa naiknya air laut di sejumlah daerah di Indonesia belakangan ini akibat terjadinya air pasang maksimum. "Tahun ini, diperkirakan air pasang maksimum terjadi pada Mei dan Juni," kata Kasi Informasi dan Observasi BMG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Arif Triyono, di Surabaya, Jumat. Menurut dia, pasang maksimum pada Mei terjadi pada tanggal 17-18, sedangkan pada Juni mendatang pasang maksimum diperkirakan akan terjadi pada tanggal 15-16. Pasang maksimum, katanya, merupakan fenomena alam yang terjadi setiap tahun, meskipun waktunya dapat mengalami pergeseran. "Karena itu, masyarakat perlu waspada," ujarnya. Ditanya apakah kenaikan air laut yang begitu tinggi terkait dengan Elnino, Lanina atau pemanasan global, Arif mengatakan, jajaran BMG masih akan mengkajinya. Ia mengatakan, berdasarkan analisa sementara dari BMG naiknya air laut karena pasang maksimum dampak dari posisi bulan, bumi dan matahari serta bertiupnya angin timuran yang sangat dominan. Selain itu, menurut dia, puncak pasang maksimum hari ini terjadi pada pukul 11.00 mencapai 160 centimeter, sedangkan surut minimum yang diperkirakan mencapai 150 centimeter akan terjadi pukul 18.00 WIB. Pasang maksimum dan surut minimum itu cukup dirasakan dampaknya di kawasan pantai utara Jawa, sedangkan kawasan selatan tidak setinggi di Utara. "Menurut informasi dari teman-teman yang bertugas di Bali, Bima dan Mataram, fenomena yang dirasakan di wilayah Jatim, khususnya Surabaya,ini juga dirasakan disana," katanya. Berdasarkan catatan BMG, tingginya air pasang maksimum dan juga surut maksimum dalam 10-15 tahun terakhir sebenarnya tidak ada peningkatan yang ekstrim, masih dalam batas toleransi. Kendati begitu, melihat dampak yang disebabkan terhadap wilayah pesisir, BMG akan mengkaji lebih jauh fenomena-fenomena yang kemungkinan menyertainya. Saat ini sudah memasuki musim kemarau meski sesekali masih ada guyuran hujan. Dalam kondisi seperti ini, wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya banyak berjangkit, katanya menambahkan. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007