Kiai Hasyim bukan hanya milik nahdliyyin, namun juga aset bangsa ini, bahkan dunia. Ulama dari berbagai negara mengenal baik Kiai Hasyim karena diplomasinya membawa misi NU
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyebut KH Hasyim Muzadi sosok panutan yang banyak meninggalkan teladan.

"Nahdliyyin (warga NU) sangat kehilangan salah satu tokoh terbaiknya, KH Ahmad Hasyim Muzadi, yang berpulang pada pagi ini," kata Said Aqil di Jakarta, Kamis.

Menurut Said Aqil, dedikasi Kiai Hasyim Muzadi untuk Nahdlatul Ulama sangat luar biasa dan tidak pernah surut.

Kiai Hasyim adalah tokoh NU yang mengabdikan hidupnya untuk NU sejak dari tingkat ranting hingga Pengurus Besar. Kematangan organisasi, pengabdian sekaligus kepemimpinannya tidak diragukan lagi, kata KH Said Aqil mengenang Kyai Hasyim.

"Saya menyaksikan sendiri bagaimana kiprah dan dedikasi beliau ketika mengayomi umat, mendampingi warga nahdliyyin dan mengurus Nahdlatul Ulama," katanya.

Selama 10 tahun, KH Said Aqil mendampingi Kyai Hasyim berkhidmat sebagai Ketua PBNU yang ketika itu Kiai Hasyim menjadi ketua umum. Ia sering bertugas untuk mewakili Kiai Hasyim, khususnya di negara-negara Timur Tengah.

Kiai Hasyim meneruskan tongkat estafet kepemimpinan NU dari Gus Dur dan itu menurut Said Aqil bukan perkara mudah, namun dapat dilalui dan dijalankan dengan baik.

"Pergaulan beliau sangat luas dan luwes. Kiai Hasyim bukan hanya milik nahdliyyin, namun juga aset bangsa ini, bahkan dunia. Ulama dari berbagai negara mengenal baik Kiai Hasyim karena diplomasinya membawa misi NU," katanya.

Bagi Said Aqil, Kiai Hasyim tidak sekadar sosok pemimpin, tapi juga sahabat yang baik. Sampai sekarang ia masih ingat betul teladan, gagasan, dan tindakan Kiai Hasyim semasa menjadi Ketua Umum PBNU.

"Ingatan itu masih terasa jelas, betapa hubungan dengan beliau tidak sekedar interaksi organisasi, namun persahabatan yang tulus dan pengabdian ikhlas untuk negeri ini," katanya.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017