Parit Malintang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar), menyediakan 697 hektare lahan guna membangun perguruan tinggi (PT) dan rumah sakit di daerah itu.

"Sampai saat ini telah banyak pihak yang berencana mendirikan perguruan tinggi dan rumah sakit di lahan yang kami sediakan di Nagari Kapalo Ilalang Kecamatan 2x11 Kayu Tanam," kata Bupati Padangpariaman Ali Mukhni di Parit Malintang, Senin.

Hal tersebut ia sampaikan saat pihak Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang dan Politeknik Negeri Padang (PNP) Sumbar datang untuk mendorong Pemkab Padangpariaman mempercepat pengeluaran sertifikat lahan, senin.

Oleh karena itu, Pemkab Padangpariaman berupaya mempercepat pengurusan sertifikat atas nama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi agar kedua perguruan tinggi itu dapat membangun di lahan yang disediakan tersebut.

"Kami upayakan Februari nanti sertifikat selesai dan masing-masing perguruan tinggi tersebut akan mendapatkan lahan 50 hektare," katanya.

Ia menjelaskan pada awalnya pihak perguruan tinggi hanya meminta 30 hektare namun Pemkab menilai kedua perguruan tinggi negeri tersebut memerlukan luas tanah lebih dari 30 hektare.

"Tinggal sekarang kedua perguruan tinggi itu untuk mengirim surat kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno untuk menentukan yang mana lahan yang akan mereka bangun," katanya.

Ia mengatakan selain kedua perguruan tinggi tersebut ada beberapa pihak yang meminta lahan untuk mendirikan perguruan tinggi dan rumah sakit di daerah itu.

Adapun pihak yang akan mendirikan perguruan tinggi dan rumah sakit di daerah tersebut yaitu seperti Universitas Negeri Padang yang akan mendirikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Abdul Latief yang akan mendirikan Universitas Bisnis Internasional, dan serta juga ada yang akan membangun Rumah Sakit Vertikal.

"Kami juga telah meminta kepada Kereta Api Indonesia untuk nantinya membangun rel ke daerah tempat perguruan tinggi dan rumah sakit itu dibangun agar mempermudah transportasi mahasiswa dan masyarakat," katanya.

Ia menambahkan sampai saat ini pihaknya telah mengganti rugi bangunan dan tanaman masyarakat guna membuat jalan menuju ke lahan tersebut dengan lebar jalan 50 meter dan panjang tiga kilometer.

Sementara itu Rektor ISI Padang Panjang Prof. Dr. Novesar Jamarun mengatakan dipilihnya Padangpariaman karena pihaknya menilai daerah tersebut memiliki potensi dan ketersediaan lahan.

"Selain itu Pemkab Padangpariaman juga memberikan dukungan penuh," katanya.

Pihaknya merencanakan ISI Padang Panjang akan menjadi Universitas Seni Budaya Indonesia dan akan mendirikan empat fakultas di lahan yang disediakan oleh Pemkab Padangpariaman, katanya.

Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017