Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay memuji Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM yang berhasil menangkap 76 pekerja seks komersial asal China dalam sebuah operasi pengawasan orang asing di Jakarta.

"Keberhasilan ini diharapkan dapat dilakukan di kota-kota lain, terutama di pintu-pintu masuk warga negara asing ke Indonesia," kata Saleh dalam pesan singkatnya di Jakarta, Senin.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan selain telah melanggar dokumen keimigrasian, maka pekerja seks yang ditangkap itu juga telah melakukan tindak asusila.

"Warga negara Indonesia saja tabu melakukan pekerjaan seperti itu. Buktinya banyak lokalisasi yang sudah diubah, bahkan menjadi Islamic Center," tuturnya.

Saleh berharap pemerintah melakukan tindakan tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan warga negara asing itu, tidak hanya mendeportasi mereka ke negara asalnya. Pemerintah juga perlu melakukan tindakan hukum untuk memberikan efek jera.

Untuk mengantisipasi hal serupa terulang, Saleh berharap pemerintah melalui kementerian terkait dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi, sebab, dia menyakini pekerja seks asing yang masuk ke Indonesia tidak hanya dari China.

"Sebelumnya juga diberitakan ada yang datang dari negara lain. Ini tentu membuat masyarakat resah. Ada juga berita penangkapan di Batam. Ini membuktikan masuk ke Indonesia dinilai lebih mudah. Untuk bekerja sebagai pekerja seks saja kelihatan mudah, bagaimana dengan yang bekerja di sektor informal lainnya," katanya.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menangkap 76 perempuan pekerja seks komersial asal China pada malam tahun baru. Mereka terjaring di tiga tempat hiburan di Jakarta.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017