Johor Bahru (ANTARA News) - Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru Malaysia memfasilitasi pertemuan antara investor dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kedua negara dalam "Investment Network Launching", Rabu.

Acara yang dibuka Konjen KJRI Johor Bahru, Haris Nugroho menghadirkan pembicara dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia di Singapura, Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia di Batam, Malaysia Investment Development Authority (MIDA) Iskandar Regional Development Authority (IRDA) dan Medini Iskandar Malaysia.

Konjen KJRI Johor Bahru, Haris Nugroho, mengatakan melalui acara tersebut pihaknya ingin menjembatani investasi antara Johor, Batam dan Singapura.

"Kegiatan ini nanti akan dibuat reguler. Kami sebagai perwakilan Indonesia di Johor Bahru berusaha meningkatkan investasi di Indonesia. Semoga ada deal yang konkrit bukan sekedar pertemuan," katanya.

Dia mengatakan kalau perlindungan warga merupakan kegiatan yang lama karena itu pihaknya berusaha mengembangkan sektor lain pada bidang industri, pariwisata.

"Ada sekitar 60 orang peserta dari Indonesia dan Malaysia yang hadir. Mereka pelaku bisnis (business player), mereka yang bergerak dalam properti, LNG Bontang dari farmasi dan lainnya," katanya.

Konsul KJRI Johor Bahru, Zainul Idris Yunus mengatakan kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari first investment forum di Kuala Lumpur yang diselenggarakan oleh KBRI Kuala Lumpur April 2016 lalu.

"Saya ingin agar wilayah yang menjadi akreditasi dari KJRI Johor Bahru juga mengetahui potensi investasi di Indonesia dan pada kenyataannya Malaysia juga merupakan salah satu investor besar di Indonesia," katanya.

Pihaknya juga ingin mendorong investor dari Johor dan sekitarnya agar bisa berinvestasi di Indonesia termasuk Batam.

"Johor potensinya juga besar karena pengusaha-pengusaha lokal banyak membangun properti di Johor, mungkin juga mereka akan membangun hal yang sama di Indonesia. Bagi pengusaha yang penting ada keuntungan," katanya.

Sekarang, ujar dia, pembangunan apartemen di Johor sepertinya "over supply" sehingga bisa saja mereka berupaya investasi di luar Johor.

"Kami juga ingin menjangkau investor di Negeri Sembilan, Pahang dan Malaka yang tidak tersentuh KBRI Kuala Lumpur. Ini yang akan kita intensifkan agar mereka mengenal potensi investasi di Indonesia," katanya.

Dia mengatakan dalam pertemuan banyak yang sudah saling mengenal.

"Johor sedang mengembangkan Kota Iskandar. Dan saat ini sudah ada perusahaan Indonesia di Johor seperti Sinas Mas, Musim Mas dan Delfi Coco. Investasi di Johor tidak hanya berdampak keuangan tetapi juga membawa tenaga kerja terampil," katanya.

Konsultan investasi Dr Ing Winardi Bin Sani mengatakan secara informal sudah ada kesepakatan kerjasama seperti dari produk herbal Soman dari PT Soman Indonesia yang akan membuat agen di Malaysia.

"Kita memang sedang melakukan pengembangan bisnis mengarah dengan kebutuhan Negeri Johor. Para pebisnis juga ada yang sudah bertemu Dubes Malaysia di Jakarta dan mereka berjanji akan membawa pebisnis ke Bandung," kata mantan profesional oil dan gas specialist dari UTHM Holdings Malaysia tersebut.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016