Jakarta (ANTARA News) - Salah satu penyelenggara Parade Bhinneka Tunggal Ika, Budiman Sujatmiko, menjelaskan peserta parade terkendala berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia untuk menyampaikan aspirasi karena tidak mendapatkan izin dari kepolisian.

"Ada beberapa (peserta) sempat tertahan dan sudah menunggu di sepanjang jalan antara Patung Kuda sampai Bundaran HI, tapi pihak kepolisian tidak mengizinkan akhirnya kita mengubah rute ke Patung Tugu Tani," kata Budiman saat dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu malam.

Budiman mengatakan pihak kepolisian tidak mengizinkan karena ada peraturan yang tidak memperbolehkan massa berkumpul di Bundaran HI. Oleh sebab itu, jumlah peserta yang mengikuti parade tidak mencapai dari yang sebelumnya ditargetkan, yakni sebanyak 97 ribu.

"Perkiraan ada 35 ribu sampai 40 ribu orang. Massa tersebar di beberapa titik dan sebagian besar sudah menunggu di Bundaran HI karena memang sesuai rencana di situ," ujarnya.

Dari pantauan Antara, ribuan massa berkumpul di sekitar Bundaran Patung Arjuna Wiwaha dengan mengenakan kaus putih dan baju adat untuk menyemarakkan parade.

Kegiatan yang menampilkan keberagaman suku bangsa, agama serta ras di Indonesia ini dimulai sejak pukul 08.00 sampai 12.00 WIB dengan bermula di Bundaran Patung Arjuna Wiwaha kemudian bergerak ke Bundaran Tugu Tani.

Sebelumnya, panitia menargetkan ada 97 ribu massa yang berkumpul, mulai dari masyarakat sipil, paguyuban dan organisasi.

"Kemarin komitmen dari berbagai elemen yang mau datang, totalnya ada 97 ribu massa, belum termasuk yang datang pribadi dengan sendirinya," kata salah satu penyelenggara, Hasan Nasbi.

Sasaran yang dituju dalam aksi damai ini adalah merawat Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinnekaan Indonesia serta mempertahankan pemerintahan yang terpilih secara konstitusional dan menyerukan penegakan hukum yang tidak bisa diintervensi pihak mana pun.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016