Pangkalpinang (ANTARA News) - Direktorat Kepolisian Perairan Polda Kepulauan Bangka Belitung mengamankan satu unit kapal isap timah Hai An 9668 berbendera Sierra Leone yang diduga sedang dibajak kawanan perompak.

Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Babel, AKBP Adi Nugraha di Pangkalpinang, Senin, mengatakan pihaknya mengamankan kapal berbendera asing itu setelah mendapat laporan dari pemilik kapal yakni Chandra Lukito (65) warga Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

"Kami telah menyelamatkan kapal dari tangan orang tak dikenal yang kini masih dalam pengejaran. Kami juga mengumpulkan keterangan saksi, mulai dari pemilik, ABK hingga Syahbandar. Sejauh ini kami sudah memeriksa enam saksi sedangkan pelaku masih dalam pengejaran," katanya.

Dikatakannya, untuk permasalahan legalitas kapal itu pihaknya belum mengarah ke sana karena penyidik masih fokus pada unsur pemerasan dan pengancaman. Dari keterangan penyidik kapal beroperasi pada 2014, kemudian mengalami perbaikan karena rusak pada 2015.

"Kapal ini berada di dok selama delapan bulan saat dalam perbaikan dan ketika lego jangkar kapal malah dirampas dan dibawa kabur. Dalam kasus ini kami masukkan unsur Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan dan Pengancaman dengan barang bukti satu unit kapal dan dokumen," ujarnya.

Kasus ini bermula ketika kapal Hai An 9668 pada Maret 2015 naik dok di Pahala Pangkalbalam selama delapan bulan dan lego jangkar di sungai Baturusa dengan dijaga tiga kru. Pada 14 September 2016 kapal itu didatangi sekelompok orang dan menyuruh ketiga kru turun. Mereka mengaku sebagai pemilik kapal dan mengambil alih kapal.

Selanjutnya pada 17 September 2016 pemilik kapal yakni Chandra mendapat informasi kapalnya telah ditarik sekelompok orang yang tak dikenalnya dari posisi tempat kapal lego jangkar. Akhirnya pemilik kapal melapor ke aparat pada 19 September 2016 dengan tuduhan pemerasan dan pengancaman.

Pihaknya berhasil menghadang kapal itu sewaktu mengarungi perairan Pulau Bangka dengan berbendera negara asing. Namun saat kapal itu diamankan para perompak langsung melarikan diri menggunakan tug boat.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016