Jakarta (ANTARA News) - Karya busana rancangan sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Indonesia berhasil mencuri perhatian dunia dalam ajang "Asias Fashion Spotlight" di Hongkong.

"Rasanya masih tidak percaya bisa membawa identitas Indonesia melalui busana ke panggung utama ajang internasional seperti ini. Di Hongkong kami belajar banyak, menjadi desainer itu tidak bisa hanya mengandalkan kreativitas tetapi juga perlu kemampuan mengembangkan bisnis," ujar seorang siswa SMK Banat, Kudus, Jawa Tengah, Risa Maharani, melalui surat elektronik yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Risa merupakan salah satu anggota tim yang ikut dalam pergelaran busana tersebut. Ia dan tiga temannya yakni Nafida Royyana, Nia Faradiska, dan Rania untuk menampilkan desain busana terbaiknya di panggung utama Center Stages Asias Fashion Spotlight, di Hongkong.

Dengan mengusung brand Zelmira, mereka mengangkat tema "Revive" yang menampilkan busana gaya modern yang dipadukan dengan penggunaan kain batik serta bordir yang kental dengan nuansa khas Indonesia. Zelmira juga menjadi satu-satunya exhibitor yang mengangkat "modest fashion wear" di ajang itu.

Keempat siswi SMK ini berada di Hongkong dan berpartisipasi dalam Center Stages Asias Fashion Premiere mulai dari 7 hingga 10 September. Sejak hari pertama, koleksi busana Zelmira sukses memukau seluruh pengunjung yang hadir di Grand Hall Center Stage Hongkong. Seluruh kursi dipenuhi para pembeli dan pedagang busana mancanegara.

Sehari sebelum pameran digelar, keempat siswi berbakat ini bahkan telah menerima surat resmi untuk melakukan pertemuan bisnis dari pembeli asal Jepang dan India.

Usai pergelaran busana hari pertama, pesanan serupa juga datang dari pembeli asal Malaysia. Ajang Asias Fashion Spotlight di Hongkong adalah ajang pertunjukan mode dan penjualan produk mode khusus bagi pembeli besar. Acara ini diikuti sekitar 200 merek mode, termasuk dari Indonesia.

Konsulat Jenderal RI untuk Hongkong, Tri Tharyat, mengatakan potensi para siswa SMK ini layak untuk mendapatkan tempat dan panggung di ajang internasional lebih banyak lagi.

"Jujur saya bangga. Mereka membuat saya terkesan. Pesan saya, jangan hanya berhenti pada desain. Tetapi harus berimbang dengan segi bisnisnya. Harus bisa dipasarkan dan dipakai di Hongkong juga. Dari Hongkong menyebar ke seluruh dunia," kata Tri Tharyat.

Berbeda dengan label lainnya, koleksi busana Zelmira sangat lekat nuansa etnik dari budaya Indonesia. Tema "Revive" yang mereka usung terinspirasi dari Menara Kota Kudus yang bersejarah dan bangunan Gerbang Kudus Kota Kretek. Kesempatan tampil dalam Asias Fashion Premiere ini tidak terlepas dari program dukungan yang diberikan Bakti Pendidikan Djarum Foundation bersama Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Ditali Cipta Kreatif.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016