Medan (ANTARA News) - Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) mengharapkan Indonesia mencontoh  ketegasan pemerintah Filipina dalam memberantas peredaran narkotika.

"Kebijakan yang dilakukan negara Filipina menembak mati pengedar narkoba patut ditiru oleh Pemerintah Indonesia, untuk dapat meminimalisir penyeludupan narkoba di tanah air ini," kata Ketua DPD Granat Sumatera Utara Hamdani Harahap di Medan, Jumat.

Menurut dia, karena saat ini Indonesia dinyatakan darurat narkoba, maka untuk menyelamatkan negara dari kehancuran, maka Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN) harus tegas dan tidak ragu-ragu.

"Dalam menuntaskan kasus peredaran dan penyelundupan narkoba di Indonesia, aparat keamanan harus bersikap tegas bagi pelaku yang melanggar hukum," ujar Hamdani.

Menurut dia, pemerintah Indonesia tidak perlu mengasihani pelaku kejahatan narkoba karena perbuatan mereka yang telah banyak merusak generasi muda harapan bangsa.

"Kita tidak ingin Indonesia dijadikan sebagai tempat transit dan sekaligus pasar peredaran narkoba di Asia Tenggara," kata dia.

Hamdani mengatakan, aparat keamanan harus memulihkan Indonesia yang sudah dalam kondisi darurat narkoba di mana ada sekitar 5 juta penyalahguna  narkoba dan 40-50 orang per hari mati karena penyalahgunaan obat terlarang ini. Selain itu negara juga merugi Rp63,1 triliun akibat operasi 60 jaringan narkoba di Indonesia.


Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016