Mataram, NTB  (ANTARA News) - Seorang mahasiswi semester III Fakultas Ekonomi, Univesitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rani Pradini Putri, menghilang sejak setahun terakhir karena diduga mengikuti aliran sesat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Ketua MUI NTB Prof Saiful Muslim mengungkapkan hilangnya mahasiswi itu karena diajak tetangganya bernama Hafil, warga Desa Sandik, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.

"Rani Pradini Putri ini diketahui menghilang sejak Mei 2015 dan hingga sekarang belum diketahui keberadaannya," kata Saiful Muslim kepada wartawan di Mataram, hari ini.

Menurut dia, apa yang dialami Rani mirip dengan kasus hilangnya dokter Rica Tri Handayani dan bayinya Zafran Alif Wicaksono. Sebelum menghilang Rani diketahui sering berkomunikasi dengan Hafil yang tidak lain tetangga dekatnya dan diketahui sebagai aktivis Gafatar.

"Kejadian ini sudah diketahui pihak kampus dan keberadaanya Rani sedang dilacak," ujar Saiful.

Saiful menjelaskan, Gafatar adalah organisasi yang dilarang dan sudah dinyatakan aliran sesat oleh MUI, sedangkan di NTB sendiri organisasi ini diketahui sudah berkembang di Kabupaten Sumbawa Barat sejak 2014.

"Aliran sesat tidak mengakui Muhammad SAW sebagai nabi, menyerukan untuk tidak sholat, tidak berhaji dan menyatakjan keluar dari Islam," jelasnya.

Menurut dia, organisasi ini selalu berganti-ganti nama, bahkan yang terbaru Gafatar berganti nama menjadi Komunitas Millah Abraham.

Saiful mengimbau masyarakat untuk mewaspadai aliran ini, bahkan harus lebih berhati-hati jika mengenal orang baru yang membawa ajaran ini.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016