Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Indonesia di Wellington kembali menggelar festival bertajuk Queenstown-Indonesia Festival (QIF), di kota turis Queenstown, Selandia Baru, dengan menghadirkan sejumlah seniman dan disainer muda Indonesia pada akhir pekan lalu.

Aneka ragam pagelaran seni budaya, stand pariwisata, bazaar sajian, dan produk-produk manufaktur Indonesia menarik perhatian masyarakat setempat yang memadati ruang Memorial Centre, Queenstown. 

Kali ini festival diadakan bekerja sama dengan Ikatan Masyarakat Indonesia di Queenstown (IMIQ), demikian siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Wellington, yang diterima di Jakarta, Rabu.

Selain pagelaran aneka jenis musik tradisional yaitu angklung, sasando, dan gamelan Puspawarna, pagelaran seni budaya semakin menarik dan variatif dengan peragaan busana adat dan busana batik, pertunjukkan wayang, dan tari. 

Beberapa pengisi acara yang secara khusus datang dari Indonesia yaitu grup Sasando Indonesia, grup tari Swargaloka, dan Denaya Batik Indonesia telah menambah bobot festival.

Tak kurang dari koreografer muda berbakat Indonesia Bathara Saverigadi Dewandoro menjadi salah satu pengisi acara dengan membawakan tari Remo Jombang, Gama Gandrung, Bajidor Kahot dan Gambyong Pangkur. 

Garapan tari ini disajikan kelompok penari berjumlah lima orang yang tergabung dalam grup Swargaloka. Sajian tarian dipadu dengan tembang, musik, dan dialog untuk menguatkan nilai dramatiknya agar pengungkapannya lebih menarik dan pesan yang ingin disampaikan terserap penonton.

Tak kalah uniknya, ketika musisi muda Sasando Cheetah Lilibeth Dillak dan Yosepha Roberta Nerataga tampil membawakan lagu-lagu daerah Timor, di antaranya Bolelebo, Benggong, Hau Hakerek Surat Ida, dan Mai Falie. 

Musik Sasando yang dibawakan menjadi lebih menarik dengan kombinasi alat gitar yang dimainkan oleh musisi Boy Carvalho Calemens.

Desainer muda, Lieka Salim Tjoe dari Denaya Batik Indonesia turut menarik penonton ketika busana batik hasil karyanya diperagakan model professional Selandia Baru. 

Para seniman muda Indonesia yang tampil pada QIF mampu menggelorakan penonton, terlihat dari tepuk tangan yang meriah dan antusias sekitar 400 penonton yang hadir.

QIF dibuka Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Jose Tavares, dan Councillor Queenstown Lakes District Council (QLDC), Cath Gilmour. 

Dalam sambutannya, Tavares menyatakan hubungan persahabatan kedua negara telah terjalin erat sejak Selandia Baru yang merupakan salah satu negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015