Jakarta (ANTARA News) - (BPS) mengungkapkan jumlah pengangguran pada Agustus 2006 turun 170 ribu orang dari 11,10 juta orang dari angkatan kerja) pada Februari 2006 menjadi 10,93 juta orang atau hanya sekitar 1,5 persen dalam enam bulan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan di Jakarta, Jumat mengatakan jumlah angkatan kerja pada Agustus 1006 mencapai 106,39 juta orang bertambah 110 ribu orang dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2006 sebesar 106,28 juta orang. Padahal pemerintah menargetkan pengangguran terbuka pada 2009, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), turun menjadi 5,1 persen dari jumlah angkatan kerja. "Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang secara aktif dan ekonomis membutuhkan kerja dan telah bekerja. Sedangkan yang bukan angkatan kerja antara lain ibu rumah tangga, anak sekolah dan pensiunan," katanya. Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas secara keseluruhan mencapai 160,81 juta orang atau bertambah dari 159,26 juta orang pada Februari 2006 atau sekitar 0,9 persen Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2006 sebesar 95,46 juta orang, bertambah 280 ribu orang jika dibandingkan dengan Februari 2006 atau hanya sekitar 0,2 persen selama enam bulan. Situasi ketenagakerjaan pada Agustus 2006 sangat diwarnai oleh musim kemarau panjang yang menyebabkan kegiatan di sektor pertanian terutama pada sawah tadah hujan sangat berkurang. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian berkurang 2,18 juta orang dari 42,32 juta pada Februari 2006 menjadi 40,14 juta pada Agustus atau 5,1 persen. Sedangkan penambahan penduduk yang bekerja di sektor lain adalah sektor jasa bertambah 0,79 juta, perdagangan bertambah 0,65 juta, konstruksi bertambah 0,33 juta dan industri bertambah 0,31 juta. "Penambahan ini akibat limpahan dari berkurangnya penduduk yang bekerja di sektor pertanian. Berkurangnya penduduk yang bekerja di sektor pertanian karena faktor musim menyebabkan angka pengangguran belum dapat menurun secara signifikan," katanya. Secara wilayah, pengangguran terbuka terbesar terjadi di Jawa 10,73 persen (angkatan kerja 63,89 juta orang), Sumatera 10,09 persen (21,09 juta orang), Sulawesi 11,53 persen (7,02 juta orang), Bali dan Nusa Tenggara 6,22 persen (6,13 juta orang), Kalimantan 9,38 persen (6 juta orang), serta Maluku dan Irian 8,57 persen (2,16 juta orang). Jumlah pengangguran terbuka di DKI Jakarta tercatat 11,40 persen (dari 4,30 juta angkatan kerja), Jawa Barat 14,59 persen (17,56 juta), Jawa Barat dan DI Yogyakarta 7,85 persen (18,79 juta), Jawa Timur 8,19 persen (19,24 juta) dan Banten 18,91 persen (3,99 juta).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006