"Kalau Sungai Sangatta ini rusak dan kering, ini benar-benar musibah bagi kita semua"
Sangatta (ANTARA News) - Sungai Sangatta yang menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur terancam mengalami pendangkalan dan harus diselamatkan.

Hal itu dikemukakan anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur,  Agiel Suwarno, di Sangatta, Selasa.

"Pemkab Kutai Timur, terutama dinas terkait harus mencari penyebabnya dan melakukan kajian serta  mengambil langkah penanganan, agar Sungai Sangatta tidak terus rusak dan dangkal," ujar anggota dewan dari fraksi PDI Perjuangan itu.

Menurut dia, fakta pendangkalan antara lain  air sungai  tidak lagi mengalir deras seperti beberapa tahun lalu, akibat  lumpur dan tanah. Selain itu di beberapa titik sepanjang sungai banyak tumbuh eceng gondok yang menyebabkan  gundukan seperti bukit di tengah atau di pinggiran sungai.

"Saya tidak menuding itu disebabkan adanya aktivitas dan tambang di hulu atau perkebunan, namun Fraksi PDI P meminta pemkab melakukan kajian," kata Agiel.

Dia menegaskan, Sungai Sangatta harus diselamatkan karena satu-satunya sumber air yang ada di daerah ini.
"Kalau Sungai Sangatta ini rusak dan kering, ini benar-benar musibah bagi kita semua," ujarnya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kutai Timur, Ence Rijal Rafidin mengatakan, belum mengetahui terjadinya pendangkalan Sungai Sangatta.

Pihaknya belum melakukan kajian dan juga belum mengetahui kondisi Sungai Sangatta mengalami pendangkalan.

"Belum ada kajian, hanya saja penyebabnya selain aktifitas tambang, juga ada aktifitas pembukaan lahan dari perusahaan perkebunan," kata Ence.

Bahkan di daerah hulu, lanjut dia, aktifitas rumah tangga hingga pencucian kendaraan bisa menyebabkan  pendangkalan sungai.

Ia mengatakan, selama ini pihaknya telah melakukan  penelitian kualitas air, terutama kandungannya air atau faktor kimia dan biologi air.

"Selama ini kami sudah melakukan zonasi penelitian kualitas terutama daya tampung air Sungai Sangatta," katanya.

Penerlitian ini dilakukan pihak ketiga dan hasil penelitian diharapkan akan selesai pada November tahun ini. Penelitian ini juga terkait dengan daya tampung Sungai Sangatta dari zat-zat yang masuk dalam sungai.

Pewarta: Adi Sagaria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2014