... para pria bersenjata dari kelompok Sektor Kanan mengosongkan markas besar mereka di Kiev tengah yang menerima banyak komentar di Kiev dalam hari-hari belakangan ini... "
Moskow (ANTARA News) - Rusia meningkatkan tekanan terhadap Ukraina, Rabu, untuk melucuti senjata kelompok-kelompok paramiliter, mendesak negara itu memenuhi janjinya menindak kelompok ultra-kanan dan melindungi penduduk yang berbahasa Rusia.

Moskow juga menyatakan khawatir pemerintah Ukraina tidak melakukan debat publik mengenai rencana-rencana untuk mereformasi konstitusi, yang membuat semakin khawatir kepentingan-kepentingan masyarakat berbahasa Rusia tidak akan diperhatikan.

Parlemen Ukraina Selasa memerintahkan pasukan keamanan melucuti kelompok-kelompok bersenjata yang ilegal dan polisi menutup pangkalan kelompok nasionalis ultranasionalis, Sektor Kanan, setelah satu insiden penembakan di mana tiga orang cedera.

"Kenyataan bahwa para pria bersenjata dari kelompok Sektor Kanan mengosongkan markas besar mereka di Kiev tengah yang menerima banyak komentar di Kiev dalam hari-hari belakangan ini," kata satu pernyataan kementerian luar negeri Rusia.

Pernyataan itu mendesak pihak berwenang Ukraina tidak membatasi diri mereka pada pernyataan "pura-pura" untuk memerangi kekuatan radikal di Ukraina tetapi berikrar akan melakukan tindakan-tindakan untuk melucuti senjata kelompok-kelompok kanan garis keras".

Hubungan Moskow dan Kiev mengalami krisis sejak parlemen Ukraina menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych yang didukung Moskow pada 22 Februari dan Rusia merebut wilayah Krimea dari Ukraina sebelum menganeksasinya pada 21 Maret.

Rusia mengerahkan pasukan dekat perbatasan timur Ukraina dan mengatakan pihaknya memiliki hak untuk melindungi saudara-saudara jika mereka berada dalam bahaya.

Moskow mendesak pihak berwenang Ukraina melaksanakan satu perjanjian yang ditandatangani oleh Yanukovych dan lawan-lawannya pada 21 Februari termasuk satu seruan agar kelompok-kelompok yang terlibat dalam protes-protes untuk menyerahkan senjata-senjata ilegal.

Satu pasal lainnya dari perjanjian 21 Februari adalah menyerukan reformasi konstitusi.

Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan, adalah menggangu bahwa reformasi konstitusi dilakukan tanpa liputan media atau debat publik.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014