Diharapkan ke depannya dapat menjadi ikon Kota Merauke."
Jayapura (ANTARA News) - Terinspirasi oleh Tugu Nol Kilometer di Sabang, Provinsi Aceh, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) Batalyon Infanteri (Yonif) 432/WSJ (Waspada Setia Jaya) membangun Tugu Salib Kasih dekat pintu gerbang perbatasan RI-PNG di Distrik Sota, Merauke, Papua.

"Kami memiliki gagasan untuk membuat hal yang sama dengan mengangkat nilai kearifan lokal dan ciri khas masyarakat Merauke yang mayoritas menganut agama Nasrani," demikian keterangan pers Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 432/WSJ Mayor Inf Aji Mimbarno, Senin.

Tugu Salib Kasih itu, dikemukakannya, bertujuan menumbuhkembangkan rasa cinta masyarakat Merauke terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pendekatan agama.

Merauke, catatnya, melalui tugu tersebut melambangkan sebagai tanah damai dan tanah kaya yang dianugerahkan Tuhan kepada semua orang.

Menurut dia, memang ada keinginan untuk menyandingkan Tugu Nol Kilometer di Sabang bernuansa kota Serambi Makkah dan Tugu Nol Kilometer di Merauke bernuansa Kristiani, sehingga dapat menjadi perpaduan dua batas wilayah Indonesia di Barat dan di Timur.

"Diharapkan ke depannya dapat menjadi ikon Kota Merauke, yang sama terkenalnya dengan yang ada di Sabang," demikian harapan Aji.

Ia menjelaskan, Tugu Salib Kasih dibangun oleh prajurit Yonif 432/WSJ, mayoritas Muslim, yang disembahkan bagi masyarakat Merauke dengan misi menjunjung nilai-nilai bahwa antar-agama, suku dan ras dapat saling membantu saling bersatu di wilayah NKRI.

"Bahwa kita semua adalah Warga Negara Indonesia yang cinta damai dan cinta kasih serta peduli terhadap apa yang telah diberikan oleh Tuhan," jelasnya.

Ia juga berharap, Dinas Pariwisata Kabupaten Merauke di masa depan memanfaatkan tugu itu menjadi situs yang  dikembangkan.

"Ke depannya masyarakat Merauke bisa mengambil manfaat dari bangunan ini, bukan hanya sekedar simbol sebuah bangunan, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," jelasnya menambahkan. (*)

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014