Gianyar (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar "Bali Art in Culture & Tradition" (Bali Act) di 102 lokasi yang tersebar di enam kabupaten/kota di Pulau Dewata itu.

"Kegiatan itu melibatkan museum, galeri, dan studio seni yang akan dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu dipusatkan di Museum Arma, Ubud, pada 17 Oktober," kata Wayan Sriyoga Parta selaku panitia daerah Bali Act di Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu.

Menurut dia, kegiatan Bali Act yang merangkul seniman dan museum untuk menampilkan karya kanvas terbaiknya lewat pameran berlangsung selama sebulan mulai 17 Oktober mendatang.

Kegiatan Bali Act bertujuan untuk membangun sistem publikasi yang terintegrasi menyangkut seni rupa melalui kelompok-kelompok seni.

"Kegiatan yang perdana itu melibatkan museum. galeri dan studio seni sebagian besar di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Klungkung, Tabanan, Badung, Karangasem dan Buleleng," ujar Wayan Sriyoga Parta.

Ia menambahkan bahwa jika pelaksanaan Bali Act perdana berhasil, rencananya akan dilaksanakan secara berkesinambungan seetiap tahun saat musim sepi kunjungan wisatawan sekitar bulan Juni, Juli dan Agustus.

Kegiatan itu selain pameran karya kanvas juga diisi dengan seminar dan workshop yang mengusung tema "Kemajuan seni rupa dalam khazanah budaya dan pijakan tradisi".

Seminar akan dibuka Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif berbasis seni dan budaya Kemenparekrap bertempat di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada hari Jumat, 18 Oktober 2013.

Workshop dibuka Direktur Pengembangan Seni Rupa, Direktorat Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kemenparekrap bertempat di Bantara Budaya Bali Ketewel, Kabupaten Gianyar, Sabtu 19 Oktober.

Pewarta: IK Sutika
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013