Surabaya (ANTARA News) - Seorang calon haji asal Kloter 56 dari Situbondo, Jawa Timur, yakni Suhariyono bin Nur Kalam, meninggal dunia di Rumah Sakit Haji (RS Haji) Surabaya yang bersebelahan dengan Asrama Haji Embarkasi Surabaya, akibat menderita penyakit jantung.

"Calon haji asal Desa Curah Temu, Kecamatan Sumberanyar, Kabupaten Situbondo itu meninggal dunia pada Minggu (6/10) pukul 12.00 WIB," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya H Asyhuri di Surabaya, Senin.

Didampingi staf Humas PPIH Embarkasi Surabaya Bagus Budiman, ia menjelaskan Suhariyono masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) untuk persiapan menunaikan ibadah haji pada Sabtu (5/10), namun dia harus menjalani proses penerimaan dengan cek kesehatan oleh petugas AHES.

"Hasil cek itu, tim kesehatan dari Dinas KKP merujuk Suhariyono ke Rumah Sakit Haji dengan diagnosis chest pain atau sakit jantung, namun dia hanya dirawat selama satu hari hingga mengembuskan napas yang terakhir pada Minggu (6/10) siang," katanya.

Menurut dia, istri almarhum bernama Suhartina binti Misrawi Sadu tetap menginginkan berangkat haji, karena itu Suhartina diberangkatkan pada Senin (7/10) pagi.

"Ahli waris dari calon haji yang meninggal dunia akan mendapatkan pengembalian biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) penuh sesuai dengan biaya BPIH saat ini, tapi kalau dipakai untuk menunaikan ibadah haji harus mendaftar lagi dari awal sesuai urutan," katanya.

Sebelumnya, seorang calon haji asal Tulungagung, Hasbollah bin Suwardi (64), meninggal dunia di RS Haji Surabaya pada Senin (23/9) malam, karena terserang stroke.

"Almarhum berasal dari Kloter 23 yang seharusnya berangkat ke Tanah Suci pada Senin (23/9) pukul 04.20 WIB, namun akhirnya dirawat di RS Haji karena serangan stroke, namun istri almarhum yakni Ny Nurul Chotimah binti Musnih (49) mengalami penundaan hingga tahun depan," katanya.

Wafat di Mekkah


Dalam kesempatan itu, Asyhuri menambahkan calon haji dari Embarkasi Surabaya bertambah satu orang lagi yang meninggal dunia di Mekkah, yakni Suryanto bin Sukri (51) asal Kloter 2 dari Kabupaten Lamongan.

"Calon haji asal Klagensrampat, Lamongan itu meninggal dunia pada Sabtu (5/10) pukul 14.40 WAS akibat penyakit Cronic Hepati C Failure dan almarhum sudah dimakamkan di Syarayi Makkah," katanya.

Ia menjelaskan dengan meninggalnya almarhum Suryanto itu berarti calon haji asal Embarkasi Surabaya tercatat empat orang meninggal dunia di Mekkah dengan dua di antaranya dari Lamongan.

"Calon haji asal Lamongan yang meninggal dunia terdahulu adalah Musiyannah binti Alwi asal Lamongan dari Kloter 1 yang wafat pada Senin (30/9) akibat serebro vaskuler (stroke) atau berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak," katanya.

Dua calon haji lainnya yakni K Shanhaji bin K Sujai (61) asal Pamekasan, yang meninggal dunia di Mekkah, akibat serangan jantung kardiovaskuler. Calon haji asal Tlagahsari, Blumbungan, Pamekasan itu meninggal dunia pada Jumat (4/10) pukul 13.30 WAS atau Jumat (4/10) malam WIB.

Sebelumnya, Mistadji bin Sarjo asal Lumajang dari Kloter 39 yang meninggal dunia pada Rabu (2/10) pukul 12.20 WAS akibat gangguan saluran pencernakan.

"Keempat calon haji asal Jatim yang meninggal dunia itu sudah dimakamkan di Syarayi, Mekkah," katanya.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013