Aksi ini merupakan aksi lanjutan dari aksi-aksi kami sebelumnya tentang penolakan rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa dari Universitas Riau menggelar unjuk rasa dengan memblokade Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Soebrantas, Pekanbaru, Kamis, guna menyikapi rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Secara tegas kami menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi, karena hal itu hanya akan menambah kesengsaraan rakyat," kata salah satu koordinator aksi tersebut, Teguh.

Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi untuk jenis premium dari Rp4.500 menjadi Rp6.500 per liter dan harga solar dari Rp4.500 menjadi Rp5.500 per liter.

Rencananya, kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut akan dilakukan setelah pembahasan RAPBN-P 2013 selesai atau sekitar minggu ketiga pada Juni 2013.

Terkait dengan dana kompensasi harga BBM, pemerintah mengusulkan dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di tahun ini sebesar Rp30,1 triliun. Jumlah tersebut melonjak dari perkiraan semula yang hanya Rp20 triliun.

Aksi puluhan mahasiswa di Pekanbaru ini, selain memblokade SPBU, juga membagi-bagikan selebaran yang bertuliskan kecaman terhadap rencana dinaikkannya harga BBM subsidi dalam waktu dekat.

Akibat aksi tersebut, sempat terjadi kemacetan cukup panjang di sekitar SPBU, namun aparat kepolisian kemudian berhasil mengurai arus lalu lintas di sekitar lokasi hingga lancar.

Selain itu, para aktivis mahasiswa juga sempat menyandera beberapa mobil ber-pelat merah milik pejabat pemerintah daerah setempat.

"Aksi ini merupakan aksi lanjutan dari aksi-aksi kami sebelumnya tentang penolakan rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi," katanya.

Menurut Dion, seorang pengunjuk rasa sesungguhnya mahasiswa setuju dengan penghapusan subsidi untuk BBM.

"Tapi seharusnya hal itu terlebih dahulu didukung dengan berbagai aspek, semisal kemudahan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya, serta kecermatan pemerintah dalam alokasi subsidi untuk sejumlah bahan kebutuhan pokok. Karena kalau tidak, rencana ini akan menyulitkan masyarakat," katanya.

Setelah memblokade SBPU dengan membentangkan sejumlah spanduk penolakan rencana kenaikan BBM di dua sisi pintu masuk dan menyandera beberapa mobil dinas pejabat, massa kemudian melakukan aksi bakar ban.

Aksi para aktivis mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat. Meski terjadi ketegangan, aparat berhasil menegosiasiakan kenyamanan sehingga tidak terjadi bentrok dan kekisruhan.

(KR-FZR/E011)

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013