Jakarta (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Parlemen Nasional Republik Serbia sepakat meningkatkan kerja samanya yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Senin.

"Pada prinsipnya, kedua parlemen ingin saling mengisi, mereka (Parlemen Serbia) juga ingin belajar mengenai sistem pengawasan parlemen di Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman ini untuk meningkatkan hubungan pemerintahan dan kerjasama antarrakyat kedua negara," kata Ketua DPR RI Marzuki Alie seusai menandatangani MoU dengan Parlemen Serbia di Gedung MPR/DPR.

Pada kesempatan itu, DPR juga mendorong peningkatan kerja sama antarkedua negara di berbagai sektor strategis, seperti ekonomi, investasi, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.

"Kunjungan Parlemen Serbia ini juga dalam rangka meningkatkan hubungan yang telah terjalin sejak tahun 1961 lalu, sejak era Mantan Presiden RI Soekarno," ujarnya.

Menurut dia, dalam konteks hubungan politik, DPR mendukung agar kerja sama antar kedua negara diperluas, tidak hanya government to government (antarpemerintah), namun juga parliament to parliament (antarparlemen).

"Jadi, tidak hanya pemerintah, parlemen juga memiliki peran penting pada era demokrasi ini. Selain itu, perlu juga didorong kerjasama antar rakyat kedua negara," katanya.

Sementara itu, Ketua Delegasi Parlemen Serbia Nebojsa Stefanovic mengatakan bahwa Parlemen Serbia berniat meningkatkan hubungan kerja sama antar kedua negara dan antar parlemen.

"Kami ingin bekerjasama dan belajar dari parlemen Indonesia mengenai peran pengawasan dan kontrol, serta demokrasi di Indonesia," kata Nebojsa Stefanovic pada saat berkunjung ke DPR.

Menurut dia, perjanjian antara parlemen Indonesia dan parlemen Serbia melalui nota kesepahaman itu merupakan salah satu bentuk persahabatan antar kedua negara yang sangat erat.

Nebojsa mengatakan, parlemen Serbia menghargai sikap Indonesia terkait masalah Kosovo.

"Kami sudah sepaham dan sepakat untuk meningkatkan kerjasama antar kedua parlemen, khususnya untuk mendorong kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang," ujarnya.

Selanjutnya, dia mengatakan, parlemen Serbia juga mendorong peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Serbia.

"Oleh karena itu, kami mengundang para investor Indonesia untuk datang dan berkunjung ke Serbia," katanya.

Dia berpendapat kerja sama antarparlemen itu sangat bermanfaat karena parlemen dapat mempercepat proses ratifikasi, membuka peluang baru, serta mengurangi hambatan regulasi antar kedua negara.

"Selain itu, melalui kerja sama antarparlemen, kita dapat saling tukar pendapat terkait berbagai persoalan yang krusial," kata Nebojsa.

Sebelumnya, antara kedua negara telah memiliki nota kesepahaman kerja sama pertahanan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Serbia yang ditandatangani pada tanggal 13 September 2011.

Kerjasama tersebut diantaranya mencakup procurement Alutsista, pengembangan kerja sama joint production, serta kerja sama alih teknologi dalam industri militer.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013