Segenap sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) turut prihatin atas bencana banjir yang terjadi di ibukota Jakarta beberapa waktu lalu,"
Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) mengkoordinasikan seluruh bantuan banjir yang dikerahkan oleh sivitas akademika UI melalui gerakan "#UIPeduli".

"Segenap sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) turut prihatin atas bencana banjir yang terjadi di ibukota Jakarta beberapa waktu lalu," kata Sekretaris Universitas Indonesia Prof I Ketut Surajaya, MA, di Depok, Kamis.

Menurut dia UI Peduli adalah gerakan yang dibentuk untuk menyelaraskan, mengintegrasikan serta mengkoordinasikan seluruh bantuan yang dilakukan oleh sivitas akademika UI yaitu para mahasiswa, dosen, karyawan maupun organisasi dan komunitas yang ada di UI.

"Gerakan #UIPeduli diharapkan mampu mengoptimalkan aksi sivitas akademika UI sehingga bantuan yang diberikan dapat diterima dengan merata, tepat sasaran, tepat guna dan tepat waktu," katanya.

Ia mengatakan mengingat daerah yang terkena banjir di Jakarta sangat banyak namun tidak semua titik banjir telah memperoleh bantuan yang memadai atau bahkan belum memperoleh bantuan.

Lebih lanjut ia mengatakan sivitas akademika UI yang turut terjun langsung memberikan bantuan antara lain Tim Mahasiswa Tanggap Bencana (Mahagana) FISIP UI dan tim kesehatan FKUI yang memberikan pelayanan kesehatan, mengupayakan pencegahan masalah kesehatan serta menerjunkan para dokter dan tenaga medis lainnya.

Selain itu Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI turut mengadakan kegiatan dukungan psikososial bagi korban banjir.

Sedangkan Unit Kegiatan Mahasiswa, Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) UI terjun langsung mengevakuasi korban menggunakan tiga perahu karet.

Selain itu juga tim Mapala UI juga menyiapkan Pusat Koordinasi Tim Tanggap Bencana di Posko Pluit sebagai pusat data dan informasi terkait korban banjir diantaranya jumlah Kepala Keluarga (KK) korban banjir, data lokasi posko yang didominasi anak-anak dan ibu hamil serta para lansia dan kebutuhan logistik di masing-masing tenda pengungsian.

"Dengan adanya pusat koordinasi tersebut diharapkan para korban banjir dapat memperoleh logistik tepat waktu dan tepat sasaran," katanya.
(F006/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013