sekaligus sosialisasi terhadap orang tua tentang manfaat imunisasi HPV
Kudus (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Kudus, Jawa Tengah, menggelar imunisasi Human Papiloma Virus (HPV) untuk mencegah penyakit kanker serviks dengan sasaran siswi kelas V SD atau usia 11 tahun.

"Program imunisasi HPV merupakan program baru dari Kementerian Kesehatan, sehingga pelaksanaannya sekaligus sosialisasi terhadap orang tua tentang manfaat imunisasi HPV," kata Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Aniq Fuad di Kudus, Selasa.

Ia mengungkapkan pelaksanaannya sebulan saja, tetapi berhubung saat ini vaksin di Dinas Kesehatan Provinsi Jateng kosong, sehingga penuntasannya sampai bulan November 2022.

Adapun sasarannya sebanyak 6.695 pelajar, sedangkan saat ini sudah menyasar 5.381 pelajar.

Baca juga: Vaksinasi kanker serviks berskala nasional digelar tahun depan
Baca juga: Ini tiga strategi Pemerintah dorong imunisasi dasar lengkap pada anak

Sementara kekurangan vaksin HPV untuk menuntaskan target vaksinasi tersebut, kata dia, sebanyak 1.314 dosis, sehingga masih menunggu ketersediaan dari Provinsi Jateng.

Nantinya, imbuh dia, interval antara 6-12 bulan dilakukan penyuntikan kembali untuk dosis kedua saat para siswi tersebut naik ke kelas VI.

Selain program imunisasi HPV, kata dia, tahun ini juga ada program imunisasi baru lainnya, yakni imunisasi pneumociccus virus (PCV) yang nantinya menjadi program imunisasi rutin bagi anak.

Imunisasi PCV tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan yang efektif untuk bayi dan anak-anak terhadap penyakit pneumonia atau radang paru akibat infeksi bakteri pneumokokus.

"Sasarannya untuk anak usia dua bulan, tiga bulan dan 12 bulan. Namun, pelaksanaannya masih menunggu ketersediaan vaksinnya karena baru datang pekan ini sehingga masih ada proses pendataan," ujarnya.

Baca juga: Introduksi imunisasi HPV ditargetkan di seluruh Indonesia pada 2024
Baca juga: Pakar: Imunisasi HPV miliki efektivitas yang baik cegah kanker serviks


Program imunisasi tersebut, merupakan rekomendasi dari WHO karena pneumonia merupakan penyakit infeksi yang sangat endemis serta penyebab utama kematian pada bayi dan balita di dunia.

Hanya saja, kata dia, kasus pneumonia pada anak di Kudus jumlahnya sedikit. Meskipun, demikian perlu ada upaya pencegahan.

Manfaat lain dari imunisasi tersebut diklaim bisa mencegah anak terkena stunting atau kekerdilan karena pneumonia tidak hanya menyebabkan radang paru melainkan juga mengganggu gizi penderitanya. 

Baca juga: Menkes ingatkan kanker serviks dapat dicegah dengan imunisasi HPV

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022