upayakan mengonsumsi gula alami seperti buah
Jakarta (ANTARA) - Dokter onkologi Prof. Zubairi Djoerban menyebut label gula tambahan harus dicantumkan produsen makanan dan minuman di kemasannya sehingga konsumen terbantu untuk mengecek komposisi gulanya.

"Label gula tambahan itu harus dicantumkan produsen sehingga konsumen terbantu untuk mengeceknya," tulis Zubairi yang dikutip di Jakarta pada Selasa.

Zubairi juga memberi tahu cara mencermati gula itu dengan melihat label di makanan atau minumannya. Komposisi gula tambahan biasanya memakai nama lain gula seperti corn syrup, dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, dan lain-lain.

Ia mengatakan gula sulit dihindari masyarakat karena ada rasa "nagih" saat kita mengonsumsinya, dan kebiasaan sehari-hari yang menjadikan gula sebagai jalan keluar jika sedih atau pelepas dahaga.

"Terkadang mengalami hal yang nagih itu tidak lain karena kebiasaan kita. Ketika ngambek dikasih permen. Minum es teh manis saat panas-panas. Merayakan usia baru dengan kue ulang tahun yang kalau semuanya dikonsumsi berlebihan ya akan berbahaya," tulisnya.

Baca juga: Peneliti sebut tubuh manusia bisa sembuhkan diabetes di masa depan
Baca juga: Perhatikan kandungan gula agar tubuh sehat

Penyebab lain kecanduan gula menurut Zubairi adalah kurang tidur dan stres yang berkepanjangan. Kondisi itu membuat tubuh mengeluarkan hormon kortisol yang meningkatkan keinginan kita untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis.

Kelebihan gula bisa menyebabkan kadar gula meningkat. Zubairi juga menjelaskan kadar gula yang tinggi akan diubah oleh tubuh dan menjadi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas.

"Dari kondisi obesitas itu, risiko terkena kanker, gangguan jantung, dan otak akan lebih besar," jelas Zubairi.

Ia pun memberi saran cara mengatasi ketagihan gula adalah dengan beralih dengan membiasakan diri konsumsi makanan yang lebih sehat dan rutin lakukan olahraga.

"Beralihlah ke wortel, labu, kelapa, pisang, anggur, atau kurma. Lalu, lakukan olahraga yang melepaskan endorfin sehingga Anda 'merasa baik' dan itu bisa membantu mengurangi keinginan Anda konsumsi gula," jelasnya.

Baca juga: Usai lebaran, atur jadwal camilan demi menjaga kadar gula tubuh
Baca juga: Ingin detox gula, ganti makanan Anda!

Cara lainnya, menurut Zubairi, adalah dengan berpuasa atau batasi konsumsi gula dengan mencoba diet gula selama dua minggu.

Meskipun berbahaya, gula tetap dibutuhkan oleh tubuh, salah satu fungsinya adalah menyediakan energi untuk beraktivitas. Zubairi juga mengingatkan kebutuhan asupan gula dalam sehari adalah tidak lebih dari 10 persen kebutuhan energi.

"Ini setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram per hari. Untuk pasien diabetes harus di bawah 4 sendok teh. Upayakan mengonsumsi gula alami seperti buah dan jangan lengah terhadap gula tambahan" ucapnya.

Baca juga: Jauhi makanan dan minuman manis bila punya penyakit kronis

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022