Beijing (ANTARA News) - China mengatakan pihaknya mungkin menggunakan Seychelles sebagai pangkalan suplai angkatan lautnya untuk misi anti-perompakan, atas permintaan negara pulau Samudra India itu.

Pengumuman itu datang pada saat kekhawatiran India meningkat atas pengaruh China di Samudra India yang secara strategis penting, satu jalur pelayaran yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan Timur Tengah.

"Menurut kebutuhan pengawalan dan kebutuhan misi jangka panjang, China akan mempertimbangkan mengambil pasokan atau mengaktipan kembali pelabuhan-pelabuhan yang layak di Seychelles dan negara-negara lain," kata kementerian pertahanan dalam satu pernyataan, Senin.

Permintaan itu disampaikan awal bulan ini dalam kunjungan Menteri Pertahanan China, Liang Guanaglie, ke Seychelles, awal bulan ini.

Beijing membiayai atau berencana menginvestasi dalam proyek-proyek prasarana pentig di Samudra India termasuk pelabuhan-pelabuhan di Sri Lanka, Bangladesh dan Myanmar.

Pengumuman Senin itu disiarkan di media pemerintah China, Selasa, tetapi laporan-laporan yag mengutip para ahli militer mengatakan tindakan itu tidak berarti mendirikan satu pangkalan militer di luar negeri.

China terlibat dalam misi-misi anti-perompakan di Teluk Aden lepas pantai Somalia dan di Samudra India.

Sejak tahun 2008, China melakukan 10 misi pengawalan dan lebih dari 8.000 personil militer di Teluk Aden,, mengawal lebih dari 4.300 kapal dalam proses itu,kata surat kabar China Daily. (H-RN)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011