Denpasar (ANTARA News) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ny Ayu Pastika dikukuhkan menjadi "Mamak" dan "Bundo" yakni orang tua bagi warga Pulau Dewata asal Sumatera Barat di Bali, Minggu.

Upacara pengangkatan Mamak Jo Bundo Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS)yang digelar di aula serba guna IKMS tersebut juga dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan sesepuh IKMS Azwar Anas yang pernah menjabat sebagai Menko Kesra periode 1993-1998.

Gubernur Mangku Pastika mengungkapkan, pengangkatan dirinya menjadi "Mamak" dan istrinya menjadi "Bundo" bagi masyarakat Pulau Dewata keturunan Minang merupakan sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab.

Karena menyandang gelar tersebut, dia beserta istri memiliki kewajiban untuk senantiasa membimbing, menuntun dan memajukan eksistensi IKMS sebagai bagian dari komunitas masyarakat Bali yang majemuk.

"Saya berharap, seluruh anggota dan pengurus IKMS Bali tetap mengikuti norma hukum yang berlaku serta menghormati kearifan lokal masyarakat di sini. Perilaku hidup yang demikian akan menumbuhkan sikap inklusif untuk hidup bersama komunitas lainnya dalam kebersamaan sesuai dengan filosofi `menyama braya`," ujarnya.

Menurut dia, selama ini IKMS telah menunjukkan peran aktif dalam menyukseskan pembangunan Bali dengan ikut menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Keharmonisan tersebut hendaknya bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan pada masa-masa mendatang, seperti dalam pepatah "Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung", telah diimplementasikan dengan baik oleh IKMS.

Hal itu diharapkan makin mengukuhkan eksistensi masyarakat Bali keturunan Minang dalam menyukseskan pembangunan menuju terwujudnya Bali Mandara.

Sementara Ketua Umum IKMS Bali Yunasril Anga mengatakan, berterima kasih kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika karena telah menerima pengukuhan tersebut, begitu juga dengan Ny Made Mangku Pastika yang bersedia menjadi Bundo.

"Pengukuhan Mamak dan Bundo itu merupakan yang ketiga kalinya. Gelar itu akan terus melekat kepada beliau seumur hidup meskipun sudah tidak lagi menjadi pejabat di pemerintahan," katanya.(*)
(T.KR-IGT/R007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011