Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR RI Ma’ruf Cahyono mengatakan upaya pembangunan desa yang akan menjadi kawasan terbuka bagi masuknya berbagai pengaruh dunia luar, seperti globalisasi dan kemajuan teknologi harus dibarengi pembangunan wawasan kebangsaan.

Menurut Ma’ruf Cahyono berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, upaya tersebut ditujukan agar nilai kearifan lokal, semangat gotong royong, wawasan kebangsaan, karakter, dan jati diri ke-Indonesiaan di desa tetap terlindungi.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Pelantikan dan Rapat Kerja Nasional DPP Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) periode 2021-2026 bertema “Membangun Indonesia dari Desa” di Jakarta, Sabtu.

Untuk mengoptimalkan upaya tersebut, Ma’ruf Cahyono mengatakan Apdesi dapat bekerja sama dengan MPR RI yang senantiasa konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI.

“Apdesi bisa berkontribusi mendukung visi MPR sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi Pancasila dan kedaulatan rakyat, serta mendukung tugas MPR dalam menyosialisasikan Empat Pilar MPR, mengkaji sistem ketatanegaraan, serta menyerap aspirasi masyarakat,” tambahnya.

Baca juga: Sekjen MPR apresiasi terobosan peluncuran Buku Digital MPR
Baca juga: Sekjen MPR harap Pekan Kehumasan dapat beri informasi dan edukasi


Kemudian, Ma’ruf Cahyono juga mengatakan keberhasilan pembangunan nasional dapat dicapai apabila desa dari sisi kemajuan dan kemandiriannya di berbagai bidang telah diperhatikan dengan baik oleh negara.

Desa, lanjut dia, berperan penting menunjang kesuksesan pemerintah secara luas. Desa pun merupakan garda terdepan dalam menggapai keberhasilan segala urusan dan program pemerintah.

Ma'ruf Cahyono juga memaparkan bahwa desa memiliki dua fungsi strategis. Pertama dari aspek ekonomis, desa berperan penting sebagai salah satu indikator tentang kuat atau lemahnya perekonomian suatu daerah atau negara. Kedua dalam aspek politis, desa bisa menjadi indikator suara sekaligus aspirasi dasar rakyat yang tidak boleh diabaikan.

Menurutnya, program pengembangan potensi desa saat ini mengarah pada perwujudan desa wisata agro, desa industri, dan desa digital.

“Ke depan, saya optimis desa tumbuh menjadi sentra pertumbuhan ekonomi dan teknologi. Tinggal di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia,” ujar Ma’ruf Cahyo.

Dengan demikian, tambahnya, kondisi tersebut akan menjadi magnet yang menarik minat generasi muda untuk kembali ke desa, membangun daerahnya, dan mengoptimalkan berbagai peluang yang ada.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021