Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan bahwa sektor perdagangan dalam dan luar negeri memegang peranan penting bagi urat nadi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Saya katakan perdagangan kita sangat penting, urat nadi pertumbuhan, apalagi sekarang mesin pertumbuhan didorong oleh ekspor tinggi, mencapai rekor dalam dua tahun terakhir dibandingkan pada masa lalu," ujarnya seusai pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, kinerja tersebut merupakan prestasi tersendiri dari Kementerian Perdagangan, apalagi volume perdagangan antar pulau juga meningkat yang ditandai dengan peningkatan jumlah volume kendaraan seperti truk di penyeberangan Selat Sunda hingga tiga juta kendaraan pada 2011.

"Volume perdagangan antar pulau meningkat luar biasa, saya ambil contoh saja bagaimana selat sunda begitu sibuk 2,7 juta kendaraan roda empat menyeberang meningkat 2,9 juta kendaraan menyeberang termasuk truk, dipastikan 2011 diatas 3 juta semua mengalir logistik kita," ujar Hatta.

Hatta mengatakan, volume perdagangan tersebut akan semakin meningkat apabila pelaksanaan enam koridor ekonomi dapat segera terealisasi karena diharapkan sistem logistik arus barang semakin mengalir dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut Hatta, Kementerian Perdagangan harus lebih mengoptimalkan potensi lokal dalam menghadapi perdagangan internasional selain meningkatkan posisi geografis dalam pengembangan kawasan perdagangan bebas di wilayah Batam, Bintan dan Karimun.

"Kalau volume perdagangan antar pulau meningkat, volume perdagangan dalam negeri meningkat tentu kita bicara konektivitas. Jadi, harapan saya, Kemendag meningkatkan volume perdagangan dalam negeri kita," ujarnya.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga diharapkan dapat mempercepat industrialisasi untuk mengoptimalkan produksi dalam negeri terutama dalam pengadaan barang jadi dan peningkatan serta keterlibatan swasta.

Apalagi, Hatta melanjutkan, Indonesia mengharapkan pertumbuhan ekonomi dapat meningkat empat kali lipat dan siap menjadi 25 negara besar dunia pada 2025 serta masuk delapan besar negara terbesar pada 2045.

Ia juga mengatakan, pada 2025 pendapatan domestic bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh menjadi 3,8 hingga 4,5 triliun dolar AS yang akan diikuti dengan peningkatan pendapatan perkapita menjadi 16.000 dolar AS per hari.

"Kita punya potensi sumber daya untuk menjadi negara kuat," ujarnya.

Untuk itu, pemerintah akan fokus pada tiga faktor utama dalam mendorong volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu efektifitas, konektivitas, dan peningkatan sumber daya manusia dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Kita harus menggenjot pertumbuhan dan harus siap menghadapi pasar tunggal ASEAN 2015," ujar Hatta.

Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, menambahkan bahwa di masa mendatang pemerintah akan lebih meningkatkan ekspor diluar sumber daya alam yang saat ini telah tumbuh hampir sebesar 40 persen selain jasa konstruksi dan industri berbasis kreatif.

"Kita harus tingkatkan nilai tambah, diluar berbasis sumber daya alam itu tumbuh hampir 40 persen. Kita bicara tekstil, alas kaki, otomotif dan produk lain ada alat medik misalnya. Jangan lupa ekspor jasa-jasa konstruksi dan industri berbasis kreatif," ujarnya.
(T.S034/B012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011