sejumlah wilayah di Banjarnegara merupakan area rawan tanah longsor sehingga harus terus meningkatkan kehati-hatian
Purwokerto (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Jawa Tengah, mengingatkan warga mewaspadai peningkatan curah hujan terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana tanah longsor.

"Kami kembali mengajak warga untuk mewaspadai potensi peningkatan curah hujan karena dikhawatirkan dapat meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi khususnya tanah longsor," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie ketika ketika dihubungi dari Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu.

Dia menjelaskan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang biasanya mengalami peningkatan saat musim hujan.

Baca juga: BMKG: Waspadai hujan deras di Jateng beberapa hari ke depan

"Terlebih lagi sejumlah wilayah di Banjarnegara merupakan area rawan tanah longsor sehingga harus terus meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan terutama bagi mereka yang tinggal di lereng perbukitan dan daerah aliran sungai," katanya.

Dia mengatakan masyarakat tidak perlu panik, namun perlu meningkatkan kewaspadaan terutama saat terjadi hujan lebat dengan durasi yang panjang hingga di atas 30 menit.

"Jika memungkinkan maka kami mengimbau masyarakat untuk segera memangkas cabang-cabang pohon yang berpotensi patah atau tumbang," katanya.

Baca juga: BMKG prakirakan Jateng masuki musim hujan Oktober

Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu melakukan pembersihan saluran air dari sampah-sampah yang dapat menghambat aliran air.

"Dengan demikian diharapkan pada saat hujan tidak akan terjadi genangan karena terjadinya sumbatan di saluran air," katanya.

Sementara itu, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr. Indra Permanajati mengingatkan bahwa peran aktif masyarakat ikut menentukan keberhasilan program pengurangan risiko atau mitigasi bencana.

Baca juga: BMKG: Pegunungan tengah Jateng masuki awal musim hujan lebih cepat

"Masyarakat dapat ikut menentukan keberhasilan program mitigasi, caranya adalah dengan ikut berperan aktif dalam upaya pengurangan risiko-risiko bencana," katanya.

Koordinator Bencana Geologi Pusat Mitigasi Unsoed tersebut menjelaskan upaya mitigasi bencana harus diperkuat, termasuk saat memasuki musim hujan seperti sekarang ini.

Dia mengatakan rencana-rencana mitigasi sudah harus dipersiapkan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Bencana Hidrometeorologi, kata dia, adalah bencana yang disebabkan karena adanya kenaikan intensitas curah hujan dan perubahan suhu lingkungan.

Baca juga: Hujan deras picu bencana longsor dan banjir di Kabupaten Sukabumi

​​​​​​​


 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021