Ini bukan semata-mata mengejar hadiah, melainkan kami ingin mengejar bagaimana Kabupaten Bogor bisa berinovasi.
Cibinong, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Ade Yasin optimistis pemerintah kabupaten setempat kembali meraih penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2021.

"Ini bukan semata-mata mengejar hadiah, melainkan kami ingin mengejar bagaimana Kabupaten Bogor bisa berinovasi sebagai kabupaten maju dan bisa setara dengan daerah yang lebih dahulu mendapatkan IGA," kata Bupati Bogor Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Minggu.

Hingga awal September 2021, kata Ade Yasin, nilai indeks hasil pengukuran mandiri Kabupaten Bogor sebesar 79,69 dengan inovasi sebanyak 198 inovasi.

Capaian tersebut, menurut dia, membuat Kabupaten Bogor ada di peringkat keempat dari 360 kabupaten, atau peringkat keenam dari seluruh kota/kabupaten di Indonesia. Peringkat pertama hingga ketiga saat ini adalah Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Tegal.

"Padahal, jika dilihat dari potensi, Kabupaten Bogor tertinggi potensinya dengan jumlah penduduk, luas wilayah, kuantitas, maupun kualitasnya," kata Ade Yasin.

Menyinggung soal progres pengumpulan data inovasi daerah, dia menyebutkan hingga kini baru terkumpul secara lengkap dari sembilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), 15 kecamatan, satu rumah sakit umum daerah (RSUD), dan 49 puskesmas.

"Yang belum lengkap ada 13 SKPD, delapan kecamatan, satu RSUD, dan 10 puskesmas. Sementara itu, yang tidak mengirimkan dokumen sama sekali, yaitu 11 SKPD, 17 kecamatan, dua RSUD, dan 44 puskesmas," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menetapkan Kabupaten Bogor sebagai kabupaten terinovatif dalam kegiatan IGA 2020 di Jakarta, Jumat (18/12) malam.

Kabupaten Bogor masuk dalam urutan tiga teratas dari 10 kabupaten terinovatif se-Indonesia, atau di bawah Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Wonogiri yang berada di urutan pertama dan kedua.

Baca juga: Bupati Bogor: Ganjil genap turunkan volume kendaraan di Jalur Puncak

Baca juga: Dinkes Bogor catat 51.370 balita alami masalah gizi

Pewarta: M. Fikri Setiawan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021