Selain 20 unit rumah, sebuah sekolah, satu musholla, dan sejumlah fasilitas umum rusak akibat diterjang banjir berlumpur itu.
Padang (ANTARA) - Banjir bandang yang terjadi di Desa Ludai, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, yang terjadi beberapa hari ini merusak 20 rumah dan bangunan lainnya di daerah itu.

Kepada Pusat Pengendalian Informasi dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Adi Chandra, melalui pernyataannya, Jumat mengatakan sedikitnya ada 450 jiwa terdampak akibat banjir tersebut.

Selain 20 unit rumah, sebuah sekolah, satu musholla, dan sejumlah fasilitas umum rusak akibat diterjang banjir berlumpur itu.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," kata dia.

Meski begitu, ia mengatakan korban banjir bandang di Desa Ludai saat ini sangat membutuhkan bantuan, terutama bahan pangan.

Dia mengatakan bantuan itu menjadi kebutuhan penting karena Ludai sendiri merupakan sebuah desa yang terletak jauh di hulu Sungai Subayang.

Akses sungai menjadi satu-satunya jalur yang bisa ditempuh. Untuk menuju desa itu harus menyusuri sungai Kampar selama lebih dari tiga jam lamanya dari Gema, desa terdekat.

Desa Ludai sendiri merupakan Desa tertua di Kabupaten Kampar. Setidaknya terdapat 450 jiwa dengan 135 KK yang hidup di Desa tersebut. Sebagian besar mereka menyadap karet dengan upah sangat minim.

Topografinya dikelilingi dengan perbukitan dan hutan. Akses yang jauh dari ibu kota dengan jalur air sebagai satu-satunya sarana transportasi, serta listrik yang hanya menyala dari pukul 6 sore hingga 10 malam, menjadi tantangan tersendiri untuk menyalurkan bantuan.
Baca juga: Banjir genangi lima daerah di Riau, telan satu korban jiwa
Baca juga: Tim SAR temukan jasad warga yang terseret banjir di Kampar

Baca juga: Banjir di Kampar Riau tewaskan seorang bocah
Baca juga: Basarnas Pekanbaru evakuasi 450 santri korban banjir

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021