Jakarta (ANTARA) - Penurunan angka henti pertumbuhan pada anak atau stunting nasional 3,13 persen menjadi harapan besar untuk mencapai target angka menjadi 14 persen pada 2024, kata Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden, Suprayoga Hadi, di Jakarta, Selasa.

"Penurunan prevalensi stunting sebesar 3,13 persen dalam setahun menjadi sebuah harapan besar," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Untuk mengetahui faktor pendorong dalam penurunan angka stunting tersebut, mereka bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik dan Universitas Hasanuddin Makassar untuk melakukan studi analisa.

Baca juga: Ibu hamil di Aceh Jaya dapat Rp500.000 per bulan cegah kekerdilan

"Dilakukan analisa untuk melihat determinan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap penurunan prevalensi stunting," katanya.

Hasilnya, faktor paling kuat dalam penurunan angka henti pertumbuhan pada anak ialah pemberian air susu ibu secara ekslusif kepada anak, selain juga usia, jenis kelamin, keberadaan ayah perokok, dan sanitasi.

Analisa lanjutan terhadap studi dekomposisi penurunan henti pertumbuhan pada anak itu akan dilakukan lebih mendalam agar pemerintah dapat mengambil kebijakan terkait strategi penurunan angka henti pertumbuhan pada anak secara nasional.

Baca juga: Wagub Kalteng optimistis bisa turunkan angka kekerdilan

"Hasil analisis studi dekomposisi dapat dijadikan salah satu acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun program kegiatan terhadap hal-hal yang memiliki kontribusi nyata dalam percepatan penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, selaku ketua pengarah Tim Percepatan Penurunan Henti Pertumbuhan Pada Anak mengatakan upaya penurunan tersebut dilakukan secara multisektor dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian serta NGO.

Baca juga: Anggota DPR kampanye gemar makan ikan, cegah kekerdilan di Pontianak

Ia mengatakan terdapat tantangan dalam memastikan agar seluruh program dan pendanaan tersebut dapat secara konvergen sampai di wilayah dan diterima oleh rumah tangga sasaran.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021