Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kehutanan (Kemhut) mendorong kalangan industri perkayuan merelokasi pabriknya lebih dekat dengan kawasan hutan rakyat, hutan tanaman rakyat, dan hutan tanaman industri.

Upaya lain yang juga bisa dilakukan industri pengolahan kayu, menurut Dirjen Bina Pengelolaan Daerah Aliaran Sunagi dan Perhutanan Sosial (BP DAS dan PS), Kemhut, Harry Santoso di Jakarta, Rabu, adalah membuka cabang industri pengolahan kayu setengah jadi di sekitar kawasan hutan agar memudahkan pasokan bahan baku gergajian serta produk barang setengah jadi lainnya.

"Dengan demikian, industri cukup memanfaatkan jasa pengepul untuk mendapat pasokan kayu rakyat guna memenuhi kebutuhan baku baku kayu industri."

Di sisi lain, menurut dia, pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu dari hutan rakyat dapat dilaksanakan melalui pola kemitraan yang dibangun dengan; pola bapak angkat antara industri dan petani hutan rakyat; pola industri dengan petani hutan rakyat; pola industri, pemerintah dan petani hutan rakyat; serta pola industri, koperasi, dan petani hutan rakyat.

Untuk mendorong pengembangan industri kehutanan berbasis rakyat, ungkapnya, Kemhut juga melaksanakan relaksasi kebijakan berupa kemudahan perizinan dan surat keterangan asal usul (SKAU) cukup diterbitkan kepala desa sebagai bukti legalitas pengangkutan kayu rakyat untuk 19 jenis tanaman di hutan rakyat.

Harry mengemukakan bahwa kayu dari hutan rakyat atau hutan tanaman rakyat sangat potensial untuk menggantikan pasokan dari hutan alam yang kini semakin sedikit.

Apalagi, katanya, kebutuhan bahan baku kayu industri yang sampai sekarang belum terpenuhi dari hutan alam berkisar 18-20 juta meter kubik.  (A027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010