Jakarta (ANTARA) - PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) menggelontorkan sedikitnya Rp79 miliar pada 2020 untuk membantu memenuhi kebutuhan penanganan COVID-19 di Tanah Air.

"Sepanjang tahun 2020, perusahaan menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp79 miliar yang terus dilanjutkan dengan inisiatif lainnya pada 2021," kata Direktur Sampoerna Elvira Lianita saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Penegasan tersebut terkait dengan langkah pemerintah yang mulai melakukan pelonggaran saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali saat ini.

Elvira menjelaskan, perseroan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyalurkan bantuan seperti alat kesehatan, alat pelindung diri dan penyediaan fasilitas lainnya.

"Pandemi belum berakhir dan kami menegaskan komitmen kami untuk terus mendukung pemerintah dalam upaya penanganan COVID-19,” kata Elvira.

Untuk itu, pihaknya terus berkomitmen menerapkan protokol kesehatan, bahkan lebih ketat dari sebelumnya.

Ia menyebut, perseroan membagi protokol kesehatan bagi karyawan dalam beberapa bagian. Pertama, sebelum berangkat kerja karyawan diwajibkan melakukan analisa risiko kesehatan mandiri. Kedua, saat memasuki area pabrik dan ketiga, selama di area pabrik.

Selain itu, penyemprotan disinfektan di lokasi produksi beserta fasilitas umum seperti kantin, toilet, musholla, loker, koperasi, mesin ATM dan sebagainya setiap dua jam.

Baca juga: Sampoerna bantu ratusan oximeter untuk penanganan COVID-19 di Surabaya
Baca juga: Sampoerna kembali raih Top Employer Indonesia 2021
President of Sampoerna University Dr Marshall Schott (kiri) didampingi Head of Mechanical and Manufacturing Lab of Sampoerna University Aditiya Harjon (kanan) menjelaskan berbagai fasilitas laboratorium yang dimiliki Faculty of Engineering & Tecnology Sampoerna University dalam rangkaian acara Faculty Tour "Bright Future Festival" di Sampoerna University, Jakarta, Jumat (11/12/2020). ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc. (ANTARA/RENO ESNIR)
Vaksin karyawan
Ia menyebut, perseroan juga menerapkan karantina produk minimal lima hari atau dua kali lipat dari ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian Penyakit Eropa (European CDC).

Selain itu, perusahaan terus menggencarkan edukasi dan disiplin perilaku hidup bersih dan sehat, bukan hanya kepada karyawan tetapi juga pada jaringan ritel distribusi.

Elvira menambahkan, pihaknya terus mempercepat upaya vaksinasi 65.000 orang karyawan langsung maupun tidak langsung.
Sampai akhir Juli 2021, karyawan yang telah memperoleh vaksinasi dosis pertama mencapai lebih dari 42.000 orang.

"Mulai awal Agustus, bekerja sama dengan KADIN, melalui program vaksinasi Gotong Royong, secara bertahap kembali menggulirkan program vaksinasi berikutnya untuk 20.000 karyawan," kata Elvira.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021