ini refleksi dari usaha mulai bergerak dan akan memperkuat cadangan devisa
Jakarta (ANTARA) - Nilai ekspor Jakarta menembus satu miliar dolar AS pada Juni 2021 atau melonjak 45,4 persen jika dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 692,8 juta dolar AS.

"Ini cukup menggembirakan. Tentunya kalau ekspor tinggi, ini refleksi dari usaha mulai bergerak dan akan memperkuat cadangan devisa," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Buyung Airlangga di Jakarta, Senin.

Menurut dia, jika dibandingkan pada Mei 2021, kenaikan nilai ekspor melesat 45,4 persen yang sebelumnya tercatat sebesar 720,4 juta dolar AS.

Ia mengungkapkan kenaikan nilai ekspor tersebut dipicu kembali normalnya aktivitas ekspor setelah hari raya.

Selain itu, lanjut dia, juga didorong kenaikan nilai ekspor dari 10 komoditas utama.

Baca juga: Ekspor perhiasan Jakarta tumbuh 19,7 persen saat kinerja lesu

Ekspor perhiasan dan permata menjadi komoditas yang mencapai nilai ekspor tertinggi pada Juni 2021 dengan nilai mencapai 185,4 juta dolar AS atau naik 124,2 persen jika dibandingkan Mei 2021.

Secara umum, Data BPS menyebutkan kenaikan ekspor pada Juni 2021 ditopang oleh dominasi ekspor nonmigas dengan nilai 99,8 persen dari total nilai ekspor.

Adapun sektor yang menyumbang ekspor terbesar adalah industri pengolahan mencapai 968,3 juta dolar AS kemudian pertanian sebesar 37 juta dolar AS, migas sebesar 2,15 juta dolar AS dan pertambangan dan lainnya sebesar 0,14 juta dolar AS.

Sementara itu, lima negara tujuan ekspor utama dari DKI Jakarta adalah Singapura dengan total nilai mencapai 117,4 juta dolar AS kemudian disusul China dengan nilai 112,7 juta dolar AS.

Di tempat ketiga yakni Filipina dengan nilai 107,5 juta dolar, Malaysia sebesar 71,8 juta dolar dan Amerika Serikat sebesar 69 juta dolar AS.

Baca juga: Nilai ekspor DKI Jakarta Februari naik 14,94 persen

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021