harus menunggu pengiriman dari pemerintah
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, meminta agar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dapat memprioritaskan pemberian kuota dosis vaksin COVID-19 sebab saat ini Mataram berada pada zona pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

"Dari 10 kabupaten/kota di NTB, hanya Kota Mataram yang masuk zona PPKM level empat. Salah satu upaya keluar dari zona itu adalah realisasi cakupan vaksinasi, jadi kita mestinya mendapat prioritas kuota vaksin untuk percepatan pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity)," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Kamis.

Apalagi sambung Martawang yang juga menjabat sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, dalam setiap kegiatan rapat virtual dengan sejumlah kementerian disebutkan agar daerah zona PPKM level empat diprioritaskan mendapat vaksin yang lebih banyak atau memadai.

"Namun sejauh ini, kami masih menunggu realisasi kebijakan dari pemerintah pusat tersebut di wilayah NTB," katanya.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di RSUD NTB capai 14.500 dosis
Baca juga: Vaksinasi lansia, RSUD Mataram-NTB buat tim penjemputan siang-malam


Sejauh ini, katanya, Pemerintah Kota Mataram belum bisa mengimbangi animo masyarakat yang ingin divaksin, karena keterbatasan pengiriman stok vaksin sehingga daftar tunggu pada pendaftaran vaksin secara daring terus bertambah.

Ia menjelaskan, soal ketersediaan vaksin di luar ranah kebijakan yang mereka dapat diambil secara spesifik dan hal itu berada pada ranah berapa yang dikirim oleh provinsi kemudian dikirim ke kabupaten/kota.

"Jadi, dalam posisi ketersediaan vaksin kami tidak bisa dengan cara membeli tapi harus menunggu pengiriman dari pemerintah. Berapa yang dikirim, maka itu kita pakai secara maksimal untuk bisa melayani lebih cepat," katanya.

Sementara untuk mencapai kekebalan kelompok, katanya, pemerintah kota terus melakukan upaya percepatan vaksinasi sehingga seluruh potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki baik di rumah sakit maupun di puskesmas dioptimalkan.

"Bahkan untuk vaksinator bisa kita tambah sebagai upaya percepatan vaksinasi, dengan catatan dosis vaksin harus tetap tersedia," katanya.

Dinas Kesehatan Kota Mataram sebelumnya menyebutkan, berdasarkan data Pemerintah Provinsi NTB, per tanggal 26 Juli 2021, cakupan vaksinasi COVID-19 di Mataram tertinggi di Nusa Tenggara Barat, dengan realisasi sebesar 48,47 persen atau 152,954 orang dari target 300.000 sasaran.

"Kendati demikian, percepatan vaksinasi harus terus kita gencarkan untuk mencapai target yang ditetapkan dan kita bisa keluar dari zona PPKM level empat," katanya.

Baca juga: Stok vaksin di Kabupaten Bogor menipis, tersisa 104 vial
Baca juga: Sumsel manfaatkan stok vaksin darurat lanjutkan vaksinasi
Baca juga: Ketua MPR minta Kemenkes segera penuhi stok vaksin COVID-19 daerah


 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021