Indonesia membutuhkan SDM bidang sains, teknologi dan matematika
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggandeng Himpunan Sarjana Teknik Listrik dan Elektronik (IEEE) Indonesia untuk memperkuat sumber daya manusia bidang keteknikan.

“SDM unggul yang kreatif, inovatif dan inovasi merupakan tulang punggung pembangunan bangsa dan negara ke depan. Kuncinya terletak pada pendidikan terutama pendidikan tinggi,” ujar Dirjen Dikti Kemendikbudristek, Prof Nizam dalam penandatanganan kerja sama dengan IEEE seksi Indonesia yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Nizam menambahkan untuk mewujudkan SDM unggul yang kreatif dan inovatif tersebut, Kemendikbudristek membangun kerja sama dengan seluruh mitra. Tanpa kerja sama maka akan sulit mewujudkan Indonesia yang jaya.

“Bonus demografi akan menjadi bencana jika kita tidak menyiapkan SDM unggul dan inovasi, yang menjadi dasar pembangunan kita ke depan,” tambah dia.

Tidak ada pilihan untuk dapat menjadi negara maju tanpa adanya inovasi. Sekitar 90 persen industri di Tanah Air masih berbasiskan ada lisensi, kemudian sekitar 95 persen alat kesehatan Indonesia masih impor. Begitu juga bidang pangan dan manufaktur, beserta dengan buah-buahan masih impor.

“Ini tantangan paling besar bagi kita, disamping publikasi ilmiah yang dapat dibaca semua komunitas akademis, juga perlu dibangun daya saing melalui inovasi,” imbuh dia.

Baca juga: Dikti luncurkan Pindai Dikti tingkatkan kualitas perguruan tinggi

Baca juga: Dirjen Dikti dorong lahirnya talenta digital untuk kemajuan Indonesia


Sesjen Ditjen Dikti Kemendikbudristek, Paristiyanti Nurwardani mengatakan kerja sama dengan IEEE tersebut sangat penting sebagai upaya dalam memastikan peningkatan kapasitas SDM mahasiswa dan dosen.

“Berdasarkan Pangkalan Data Dikti, saat ini sudah lebih program studi teknik dengan jumlah mahasiswa yang mencapai satu juta orang. Indonesia membutuhkan SDM bidang sains, teknologi dan matematika ini,” kata Paristiyanti.

Ketua IEEE Indonesia, Wahyudi Hasbi mengatakan kerja sama itu merupakan upaya dalam meningkatkan profesionalitas dan Tridharma perguruan tinggi.

“Seperti yang kita ketahui bersama, tantangan yang dihadapi saat ini tidak mudah. Untuk itu perlu kolaborasi dengan semua pihak,” kata Wahyudi.

Ruang lingkup kerja sama itu yakni fasilitasi pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, fasilitasi magang bagi dosen, pengembangan jejaring riset internasional dan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam kerangka program World Class Professor dan Distinguished Lecturer Program IEEE.

Peningkatan kualitas karya tulis bagi dosen dan mahasiswa untuk publikasi pada jurnal dan konferensi internasional bereputasi tinggi, peningkatan kualitas penyelenggaraan konferensi internasional bagi perguruan tinggi di Indonesia, fasilitasi keanggotaan IEEE bagi mahasiswa dan dosen di bidang sains dan teknologi.

Selanjutnya, perintisan dan pengembangan karier, peningkatan kompetensi, dan pendidikan berkelanjutan bagi mahasiswa dan dosen di bidang sains dan teknologi, dan pendampingan dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan Tridarma perguruan tinggi di daerah tertinggal, terdepan, terluar, maupun daerah lain sesuai dengan kesepakatan para pihak .

Baca juga: Ditjen Dikti gandeng ahli tingkatkan SDM penyelesaian sengketa

Baca juga: Dirjen Dikti: Sinergi pentahelix penting untuk membangun SDM


Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021