Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengeluarkan maklumat yang berisikan empat poin menyikapi lonjakan kasus positif COVID-19 di Indonesia beberapa hari terakhir.

"Pertama, seluruh pengurus dan kader PKB dimana pun berada agar bisa menjadi teladan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan disiplin," kata Muhaimin di Jakarta, Senin.

Kedua, dia meminta kepada seluruh pengurus dan kader PKB agar memerhatikan warga di sekitar masing-masing dengan memastikan warga dapat memperoleh dukungan kesehatan yang memadai.

Hal itu menurut dia termasuk dukungan atas kebutuhan-kebutuhan dasar bagi warga yang memerlukan hingga dukungan informasi yang lengkap terkait COVID-19 yang valid atau informasi mengenai akses kepada fasilitas kesehatan di wilayahnya masing-masing.

"Ketiga, memfasilitasi vitamin dan obat-obatan yang berguna bagi penguatan imun warga maupun memberi bantuan bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri," ujarnya.

Keempat, Muhaimin menginstruksikan semua kader PKB yang menduduki jabatan strategis di eksekutif maupun legislatif untuk fokus 100 persen meminimalkan dampak pandemik.

Menurut dia, para kepala daerah maupun anggota dewan harus bahu-membahu menangani dampak pandemik baik di sektor kesehatan, sosial, maupun ekonomi.

Baca juga: Muhaimin minta pusat-daerah kompak hadapi lonjakan kasus COVID-19

Baca juga: Sandiaga Uno harapkan PKB awal kebangkitan Bali di masa pandemi


"Kepada kader PKB yang menduduki jabatan strategis baik di tingkat pusat dan daerah segera fokus 100 persen dan siaga penuh menangani kondisi pandemik, optimalkan fasilitas kesehatan di daerah-nya. Dan agar menggunakan kekuasaan dan jabatannya untuk membantu warga," ujarnya.

Dia juga meminta seluruh kepala daerah dari PKB harus meletakkan penanganan dampak pandemik COVID-19 sebagai prioritas kerja.

Wakil Ketua DPR RI itu meminta kepala daerah memastikan sistem layanan kesehatan di daerah masing-masing tetap berjalan sambil terus melakukan pembatasan mobilitas sampai COVID-19 di daerah masing-masing terkendali.

Dia menjelaskan, saat ini tingkat keterisi-an tempat tidur atau "bed occupancy rate" di beberapa rumah sakit rujukan COVID-19 sudah lebih dari 85 persen.

Menurut dia, situasi itu tentu mengkhawatirkan sehingga harus ditangani secara serius oleh setiap pemangku kepentingan.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021