Jakarta (ANTARA) - Konsumsi bahan bakar kendaraan yang ramah lingkungan di Sulawesi Utara terus meningkat, dengan porsi 71,64 persen hingga Mei 2021, naik dibanding tahun 2020 yang hanya 57,53 persen dari total konsumsi daerah itu.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali, mengatakan tren positif penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan dan berkualitas di Sulawesi Utara merupakan perkembangan baik.

"Pola kebiasaan dan gaya hidup ramah lingkungan ini memang sudah saatnya menjadi budaya positif yang kita biasakan agar lingkungan lebih bersih dan sehat. Kesadaran akan pentingnya penggunaan BBM berkualitas dan ramah lingkungan yang sudah cukup baik ini, terus harus kita tingkatkan bersama," kata Laode dalam pernyataannya, dikutip Sabtu.

Baca juga: Pertamina: Kalbar jadi prioritas pembangunan SPBU BBM satu harga

Berdasarkan data hingga Mei 2021 untuk Sulawesi, proporsi konsumsi BBM ramah lingkungan tertinggi dicatatkan di Kotamobagu dengan 83,91 persen, diikuti Bolmong Timur 67 persen, Bolmong Selatan 63,87 persen, Bolmong Induk 58,54 persen, dan Bolmong Utara 52,78 persen.

Laode pun menuturkan, BBM jenis Pertalite RON 90 paling diminati oleh masyarakat Bolmong Raya dibandingkan jenis BBM gasoline (bensin). Selain, proporsi konsumsi Pertalite yang tinggi, jenis Pertamax juga penggunaannya terus tumbuh.

"Secara umum, baik Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo yang ada di daerah tertentu mengalami peningkatan proporsi konsumsi yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan diestimasi akan terus bergerak seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap manfaat penggunaan BBM berkualitas,” jelasnya.

Menurut Laode, perilaku ramah lingkungan dengan memilih BBM berkualitas ramah lingkungan ternyata sudah menjadi gaya hidup masyarakat Bolaang Mongondow Raya, Sulawesi Utara.

Tercatat sejak tahun 2020, proporsi konsumsi BBM Ramah Lingkungan (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) di Bolmong Raya rata-rata telah berada pada porsi di atas 50 persen dari total konsumsi jenis gasoline di sana.

"Kami mengimbau masyarakat mengecek buku manual kendaraan masing-masing dan mencari nilai kompresi mesin kendaraannya. Rekomendasi BBM yang digunakan sesuai kompresi untuk motor biasanya tertulis pada tanki bensin, sedangkan untuk mobil biasanya tertulis pada kaca belakang. Rata-rata kendaraan keluaran 2003 ke atas sudah memiliki kompresi mesin dengan standard BBM minimal oktan 90," jelas Laode.

Untuk mendorong penggunaan BBM ramah lingkungan, PT Pertamina (Persero) juga memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat apabila bertransaksi secara non-tunai menggunakan aplikasi MyPertamina.

"Kepada pelanggan setia Pertamina khususnya pengguna aplikasi My Pertamina bisa menikmati pembelian BBM lebih hemat Rp300 per liter untuk pembelian Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite dari tanggal 1 Juni hingga 30 Juni 2021 di SPBU yang sudah terhubung dengan aplikasi My Pertamina," demikian Laode.

Baca juga: BPH-Migas resmikan 27 SPBU BBM satu harga di Pontianak

Baca juga: Pemkab Wondama harapkan Pertamina percepat pembangunan SPBU

Baca juga: Pertamina pantau stok BBM di Jateng dan Yogyakarta secara digital
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021