Pasar perlu mewaspadai pelemahan nilai tukar rupiah hari ini terhadap dolar AS karena dolar AS terlihat rebound terhadap major currency seperti Euro, GBP, AUD, JPY...
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini berpotensi melemah seiring konsolidasi pasar menjelang pertemuan bank sentral AS The Federal Reserve.

Pada Senin, pukul 9.46 WIB, rupiah terkoreksi 29 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.218 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.189 per dolar AS.

"Pasar perlu mewaspadai pelemahan nilai tukar rupiah hari ini terhadap dolar AS karena dolar AS terlihat rebound terhadap major currency seperti Euro, GBP, AUD, JPY, dan mata uang regional seperti SGD, Peso, Baht, Won, pagi ini.," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Baca juga: Rupiah ditutup menguat seiring ekspektasi kebijakan longgar The Fed

Menurut Ariston, pasar kelihatannya melakukan konsolidasi menjelang pengumuman kebijakan moneter terbaru The Fed pada Kamis (17/6) dini hari.

Ariston memperkirakan hasil rapat The Fed kemungkinan besar akan tetap sama dengan rapat sebelumnya yaitu mempertahankan kebijakan yang sama seperti pembelian obligasi 120 miliar dolar AS per bulan dan suku bunga acuan di dekat nol persen.

Kendati demikian, lanjutnya, para pelaku pasar mewaspadai apabila The Fed akan membuka diskusi soal kemungkinan perubahan kebijakan ke arah yang lebih ketat karena kenaikan inflasi yang sudah melebihi target 2 persen selama beberapa bulan.

"Diskusi tersebut bisa menjadi indikasi The Fed bersiap mengubah kebijakannya dan ini bisa mendorong penguatan dollar AS ke depan," ujar Ariston.

Baca juga: Dolar stabil di Asia, investor tunggu petunjuk dari pertemuan Fed

Dari dalam negeri, naiknya angka positif COVID-19 mungkin bisa menjadi pemicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Pada hari Minggu (13/6) kemarin, tercatat penambahan kasus baru lebih dari 9.000 kasus, tertinggi sejak awal tahun.

"Bila angka ini berlanjut, mungkin ada pembatasan yang lebih ketat yang bisa mengganggu perekonomian," kata Ariston.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.420 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.170 per dolar AS.

Pada Jumat (11/6) lalu, rupiah ditutup menguat 58 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp14.189 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.248 per dolar AS.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021