Jakarta (ANTARA News) - Polisi menyatakan akan membantu Marjuki (45) pulang ke kampung halamannya, setelah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Arab Saudi itu menjadi korban pembiusan di Jakarta.

"Kami akan membantu korban pembiusan untuk kembali ke kampung halamannya," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara Komisaris Polisi (Kompol) Susatyo saat dihubungi, Kamis.

Ia mengatakan bahwa menjelang Lebaran aksi pembiusan mulai marak sehingga masyarakat harus hati-hati.

Kejahatan dengan modus pembiusan menimpa Marjuki. Ia ditemukan tergeletak di Jembatan Penyeberangan di Jalan Raya Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (18/8).

Korban ditemukan dalam kondisi pingsan.

Marjuki saat ditemui mengaku dibius setelah menenggak minuman kaleng.

"Saya baru pulang dari Arab Saudi, dan berencana akan merayakan Lebaran bersama keluarga," ujarnya.

Marjuki yang mengaku asal Ponorogo, Jawa Timur itu, pulang ke Indonesia Selasa (17/8) malam.

Dari Bandara Soekarno Hatta, Marjuki menumpang bus Damri, tujuan Tanjung Priok.

"Dari Terminal Tanjung Priok, saya akan melanjutkan perjalanan ke Ponorogo, dengan naik bus dari Terminal Pulogadung," katanya menambahkan.

Rupanya saat menuju terminal Tanjungpriok, korban berkenalan dengan penumpang bus Damri.

"Orang yang berkenalan dengan saya mengaku akan pulang ke Ponorogo juga," katanya.

Di tengah jalan, rupanya kenalan tersebut kemudian menawarkan minuman kaleng.

Setelah menenggak minuman kaleng yang diberikan kenalan itu, Marjuki tidak sadarkan diri.

Uang tunai Rp2 juta dan dua telepon seluler miliknya raib. "Untung uang hasil jerih payah selama bekerja selama dua tahun sebagai sopir di Saudi Arabia, telah saya kirimkan kepada istri melalui bank," katanya.

Marjuki yang menjadi korban pembiusan tersebut melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Jakarta Utara.

Korban meminta bantuan pihak kepolisian untuk memberikan surat pengantar, agar dapat menumpang bus ke Ponorogo dengan gratis.

(ANT-008/A035/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010