massa mengecam sikap pemerintah Amerika Serikat dan para pendukungnya, serta menuntut mereka untuk bertanggung jawab atas kejahatan zionis "apartheid" Israel karena sudah ikut membantu persenjataan
Jakarta (ANTARA) - Ratusan massa dalam aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, pada Jumat sore membubarkan diri dengan tertib setelah  menyampaikan pendapat.

Aksi yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB, berakhir sekitar pukul 16.48 WIB. Mobil pengeras suara pun dialihkan oleh para personel gabungan TNI-Polri menuju ke arah Tugu Tani.

Baca juga: Hendak bakar bendera Israel, peserta aksi diamankan Polisi

"Silakan massa aksi menuju Tugu Tani. Tetap ikuti lalu lintas. Sampaikan salam hormat kami kepada keluarga di rumah. Aksi hari ini berjalan dengan tertib. Tetap patuhi protokol kesehatan," kata Kabagops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Guntur Muhammad Thariq melalui pengeras suara di Kawasan Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat sore.

Belasan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari Kelurahan Gambir dikerahkan untuk membersihkan sampah di lokasi aksi.

Baca juga: Presiden Biden janjikan bantuan kemanusiaan, rekonstruksi untuk Gaza

Kendaraan bermotor dari arah Patung Kuda Monas menuju Stasiun Gambir pun sudah dapat melintas, begitu juga dari arah sebaliknya Tugu Tani menuju Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat.

Aksi bela Palestina pada Jumat ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta yang berasal dari berbagai kelompok, seperti Al Aqhsa Working Group, Pemuda Pancasila, hingga Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Baca juga: RI tekankan pentingnya Palestina, Israel kembali ke perundingan damai

Dalam aksi ini, massa mengecam sikap pemerintah Amerika Serikat dan para pendukungnya, serta menuntut mereka untuk bertanggung jawab atas kejahatan zionis "apartheid" Israel karena sudah ikut membantu persenjataan.

Pemerintah Amerika Serikat juga dianggap menghalang-halangi upaya mayoritas negara anggota PBB untuk merilis seruan gencatan senjata.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021