Hasil pemantauan memang secara hisab, hilal masih di bawah ufuk atau secara rinci sekitar minus 4 derajat di bawah ufuk, sehingga hilal tenggelam lebih dulu dari matahari.
Gresik, Jatim (ANTARA) - Hilal tidak terlihat di Bukit Condrodipo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yakni salah satu tempat pemantuan hilal yang digelar Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (LF PCNU) Gresik untuk memantau hilal sebagai dasar menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah atau penanda Idul Fitri (Lebaran).

"Kami melakukan pemantauan hilal mulai pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB, dengan peserta dari LFNU 25 personel, Pemkab Gresik 20 orang, Kemenag, pengadilan serta ormas Islam," kata Wakil Ketua LFNU Gresik, Muchyiddin Hasan di Gresik, Selasa petang.

Hasil pemantauan, kata Muchyiddin, memang secara hisab, hilal masih di bawah ufuk atau secara rinci sekitar minus 4 derajat di bawah ufuk, sehingga hilal tenggelam lebih dulu dari matahari.

Laporan itu, kata dia, akan dilaporan ke Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) untuk dijadikan landasan sidang isbat bersama Kementerian Agama.

Sementara untuk kepastian 1 Syawal 1422 Hijriah, pihak LFNU Gresik akan menunggu keputusan bersama Menteri Agama selaku pimpinan sidang itsbat.

"Kami di sini hanya pelaksana, dan melaksanakan laporan. Untuk keputusan, kami serahkan ke Menteri Agama," katanya.

Sedangkan tahapan pemantauan hilal, tidak jauh berbeda dengan penetapan 1 Ramadhan lalu, yakni sebelumnya dilakukan sidang isbat, dan sesi pertama diisi pemaparan posisi hilal awal bulan oleh Dewan Pakar, demikian Muchyiddin Hasan .

Baca juga: LF PCNU Gresik pantau hilal penentu 1 Syawal di Bukit Condrodipo

Baca juga: Referensi hilal awal Syawal 1442 H tidak teramati pada Selasa

Baca juga: Rukyatulhilal LFNU Gresik dilakukan dengan protokol COVID-19

Baca juga: Tim Hisab dan Rukyat Papua tak melihat hilal di Jayapura

 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021