Masyarakat sudah terbiasa terhubung dengan internet dan melakukan jual beli secara online, baik melalui media sosial maupun marketplace
Kupang (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, mayoritas masyarakat Indonesia atau 93 persen pernah mencari produk dan jasa secara daring.

Selain mengunjungi situs belanja sebanyak 87,3 persen, dan membeli produk secara daring sebanyak 87,1 persen, kata Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Philip Gobang, Sabtu, (1/5).

Dia mengemukakan hal itu, pada acara Webinar dan Workshop "Mendorong Kreasi dan Inovasi UMKM Flobamora", yang berlangsung di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Menurut dia, di era society 5.0, transformasi digital menjadi sebuah keharusan bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Telah terjadi pergeseran metode transaksi dari tatap muka menjadi elektronik (e-commerce), katanya.

"Masyarakat sudah terbiasa terhubung dengan internet dan melakukan jual beli secara online, baik melalui media sosial maupun marketplace," katanya menjelaskan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, kata dia selalu mendukung agar para pelaku UMKM memanfaatkan dengan baik teknologi digital yang ada untuk membantu bisnis mereka, salah satunya melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Pada bulan Juni mendatang, Kementerian Komunikasi dan Informatika ditunjuk sebagai campaign manager atau 3 pengampu kegiatan Gernas BBI di Labuan Bajo yang akan mengusung tema "Kilau Digital Permata Flobamora".

Baca juga: Aktivitas belanja daring saat Ramadhan 2021 diprediksi meningkat
Baca juga: Pemerintah siapkan Rp500 miliar subsidi ongkir belanja daring Lebaran
Baca juga: Penggunaan "paylater" diprediksi semakin meningkat tahun ini

 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021