Dengan menjadi perusahaan terbuka atau Tbk maka tuntutan 'good corporate governance' atau GCG juga semakin besar
Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai target Menteri BUMN Erick Thohir melakukan penawaran saham perdana (IPO) bagi 10-15 BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan langkah tepat karena akan memberikan alternatif pendanaan perusahaan pelat merah tersebut.

"Saya kira ini adalah upaya bagus untuk memberikan alternatif pendanaan bagi BUMN," ujar Toto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, selama ini sebagian besar perusahaan negara lebih memilih instrumen utang sebagai sumber pendanaan atau financing, sehingga menjadi beban saat terjadi krisis seperti pandemi COVID-19 saat ini, karena bunga harus tetap dibayar.

"Sementara dengan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) maka instrumen financing ini bersifat ekuitas. Jadi, dengan go public saya kira bagus buat keseimbangan struktur pembiayaan BUMN," katanya.

Baca juga: Analis nilai IPO akan perkuat daya saing BUMN

Di samping itu, dia menambahkan dengan menjadi perusahaan terbuka atau Tbk maka tuntutan good corporate governance atau GCG juga semakin besar sehingga diharapkan aspek transparansi, fairness, dan akuntabilitas makin besar di perusahaan negara. Ini merupakan fondasi bagus buat peningkatan kinerja BUMN. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan setidaknya 10 perusahaan BUMN melantai di BEI pada periode 2021 hingga 2023.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, terdapat 14 BUMN dan anak usaha BUMN segera masuk ke bursa melalui mekanisme IPO.

Ke-14 perusahaan tersebut adalah PT Pertamina International Shipping, PT Pertamina Geothermal Energi, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Hilir, dan PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap.

Selanjutnya yaitu PT Indonesia Healthcare Corporation (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT EDC and Payment Gateway (Persero), PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Telkom Data Cente, PT Inalum Operating (Persero), PT MIND ID (Persero), dan PT Logam Mulia.

Dari 14 perusahaan tersebut, PT Pertamina Geothermal Energi dan PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel, paling berpeluang untuk IPO pada tahun ini.

Baca juga: Erick Thohir targetkan 10 BUMN melantai di bursa hingga 2023
Baca juga: Hutama Karya bawa HK Infrastruktur melantai di bursa akhir tahun


Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021